Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Oktober tahun ini pemerintah menerapkan kebijakan 100% penggunaan non tunai pada gerbang tol di seluruh Indonesia. Kebijakan ini mewajibkan seluruh pengguna tol untuk menggunakan uang elektronik sebagai alat transaksi pembayaran di tol.
Bersamaan dengan itu, muncul pula alat bantu penempelan kartu atau uang elektronik di mesin reader gerbang tol yang dikenal dengan sebutan tongtol atau tongkat e-toll. Hal ini diapresiasi oleh pemerintah lantaran menjawab kebutuhan pengguna yang selama ini sulit menempelkan kartu di mesin pembaca atau reader.
Namun, tahun depan penggunaan uang elektronik di gerbang tol pun tak lagi diperlukan. Pasalnya, pemerintah akan menuju tahap selanjutnya dalam pengoperasian tol, yakni menggunakan sistem multiland free flow. Segala bentuk transaksi di jalan tol akan dihilangkan sehingga pengemudi cukup masuk gerbang masuk elektronik melalui sensor yang terpasang di kendaraan.
"Memang idealnya, tanpa sentuh. Tidak perlu Tongtol, karena lewat saja sudah bisa," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Penerapan sistem multiland freeflow sendiri direncanakan dilakukan pada akhir 2018 mendatang. Tahapannya, setelah 100% non tunai di tol, integrasi jalan tol, kemudian pembentukan konsorsium Electronic Toll Company (ETC) baru kemudian multiland freeflow.
"ETC kita upayakan akhir tahun 2017. Kemudian pada waktunya multiland freeflow. Itu 2018 akhir mestinya," pungkasnya. (dtf)