Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pemerintah terus mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber listrik. Pemerintah menargetkan bauran energi bersih ini mencapai 23% pada 2025.
Saat ini, banyak perusahaan-perusahaan yang mulai membuat produk energi baru terbarukan sebagai pengganti pembangkit listrik yang berasal dari fosil.
Seperti solar panel yang merupakan alat konversi cahaya sinar matahari menjadi listrik atau pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga matahari, bisa dipasang di atap rumah.
Bagi yang tertarik untuk mengganti listrik konvensional yang sudah ada dengan panel surya juga sudah bisa dilakukan. Berapa biayanya?
Marketing Wika Industri Energi, Angga Andrean, mengatakan harga solar panel untuk kapasitas 1.300 Watt sampai 2.000 Watt sekitar setengah miliar rupiah.
"Solar cell dengan kapasitas 1.300-2.000 Watt bisa memakan biaya Rp 500 juta," kata Angga saat berbincang dengan detikFinance, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Dia mengakui biaya pemasangan solar panel masih relatif mahal, namun pemanfaatan ke depannya sangat efisien lantaran mampu mengganti penggunaan listrik konvensional yang setiap bulannya harus dibayarkan.
"Ini biaya awal saja, untuk selanjutnya tanpa biaya sama sekali, Rp 500 juta juga termasuk pemasangan, baterai, dan sebagainya," kata dia.
Pemanfaatan solar panel yang sudah ada saat ini belum mampu memfasilitasi seluruh barang elektronik yang berada di dalam satu rumah. Pemanfaatannya baru untuk lampu, televisi, bisa juga untuk keran air.
"Kalau untuk AC dan kulkas itu belum termasuk," ungkap dia.
Angga menyebutkan, dengan harga Rp 500 juta maka masyarakat akan mendapatkan garansi selama 25 tahun, jika rusak dalam masa garansi akan diganti baru.
"Pemasangannya itu di atap rumah, jadi kalau untuk kapasitas 1.300 Watt ini bisa satu atap penuh nanti disusun rapih," jelas dia. (dtf)