Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Pusat Joko Supriyono menyebutkan Indonesia bisa kehilangan pasar minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ke India setelah Kementerian Keuangan India mengumumkan kenaikan bea masuk dari berbagai negara yang diekspor ke India.
Ia bersama rombongan yang sedang berada di Mumbai, India, menyampaikan melalui aplikasi whatsApp kepada medanbinsisdaily.com, Rabu (13/9/2017) malam bahwa kenaikan bea masuk mencapai dua kali lipat, dari 7,5% menjadi 15%
“Kenaikan bea masuk ini bisa menurunkan ekspor minyak sawit Indonesia ke India. Padahal Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia,” kata Joko.
Bukan hanya itu, sambung Joko, pajak impor minyak kelapa sawit olahan juga meningkat menjadi 17,5% dan 25% dari sebelumnya 12,5% serta 15%.
Dengan kenaikan itu, ia khawatir Indonesia bisa kehilangan pasar di India jika pemerintah Indonesia tidak segera melakukan negosiasi bilateral menyusul pengenaan bea masuk hingga dua kali lipat terhadap CPO dan produk olahan minyak sawit ke negara tersebut.
“Padahal, saat ini India adalah pasar minyak sawit terbesar dari Indonesia,” tegas Joko.