Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Wali Kota Tri Rismaharini mengalihkan pembiayaan proyek trem tanpa APBN. Langkah ini diambil setelah mendapatkan surat resmi dari Menteri Keuangan jika Pemerintah Pusat tidak bisa membiayai proyek tersebut.
Risma menyebut pihaknya akan segera membuka tender untuk proyek trem di Surabaya dengan target pengerjaan selesai pada 2021 mendatang.
"Kita akan tender sendiri. Kita lakukan sesuai dengan perencanaan milik kita sendiri," kata Risma kepada wartawan di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Rabu (13/9/2017).
Wali Kota yang diusung PDIP ini menegaskan saat penentuan pemenang tender proyek trem, Pemkot Surabaya tidak akan mengambil peran. Kata dia, pemenang akan ditentukan oleh profesional dan akademisi.
"Nanti kita hanya bayar subsidinya. Dan yang jelas saat beauty contest bukan kami yang menentuan tapi para profesional dan akademisi yang tentukan dan cocok untuk digunakan di Kota Surabaya," ungkap Risma.
Ia pun mengatakan langkah tersebut diambil karena dirinya mendapat surat dari Menteri Keuangan jika anggaran untuk proyek trem yang sebelumnya diminta Pemerintah Pusat untuk dibiayai ternyata tidak ada.
"APBN nya tidak ada. Padahal, sebelum ada rencana pembiayaan dengan APBN banyak sekali investor yang masuk dan minat," tambah Risma.
Mantan Kepala Bappeko dan Kepala DKP Kota Surabaya ini akan segera melakukan penghitungan ulang anggaran yang dibutuhkan untuk proyek transportasi trem baik jalur utara-selatan dan timur-barat. "Kalau dulu total seluruhnya Rp 3,8 triliun, tapi mau kita hitung lagi," ujar dia.
Pihaknya berharap proses tender atau lelang proyek trem akan mulai dibuka pada awal 2018 dengan harapan tahun 2019 sudah mulai pengerjaan konstruksi."Paling tidak tender memakan waktu sekitar 6 bulan jadi 2019 mulai kontruksi dan selesai 2021," harap Risma. (dtc)