Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Sejumlah komunitas warga Balige, Kabupaten Toba Samosir(Tobasa) yang tergabung dalam Suara Rakyat Tobasa melakukan aksi pengumpulan tanda tangan untuk menolak rencana keberangkatan bupati bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) ke Prancis.
Dalam aksi yang dibuat secara sederhana namun menarik perhatian warga setempat, Suara Rakyat Tobasa menyerukan agar keberangkatan ke Prancis oleh Bupati, Ketua DPRD dan sejumlah pejabat lainnya ditunda atau dibatalkan karena kondisi ekonomi warga saat ini cukup memprihatinkan.
"Kami mohon, seluruh rekan-rekan warga supaya bersama sama kita menolak keberangkatan pemerintah daerah Tobasa dan Forkopinda ke Prancis menggunakan APBD, " ujar Pamahar Pardosi, Kamis (14/9/2017), di Balige.
Dia mengatakan, keberangkatan pemerintah daerah dan dibebankan kepada APBD sebesar Rp 700 juta cukup membuat warga tersinggung. Karena dari sejumlah daerah kecamatan atau pelosok masih butuh pembangunan yang butuh pembiayaan.
"Seharusnya, pemerintah melihat penderitaan itu. Banyak irigasi rusak membuat pertanian gagal panen, apalagi jalan juga sekolah kondisi yang memprihatinkan cukup banyak, seharusnya hal ini diutamakan, " sebutnya.
Melihat aksi yang berlangsung secara damai dan kondusif tanpa pengawalan ketat dari aparat mendapat sambutan warga dengan membubuhkan tanda tangan sekaligus menyayangkan program pemerintahan Toba Samosir lebih memilih jalan jalan ke Prancis daripada membangun jembatan di Pintupohan Dolok yang sudah rusak berat.
"Sebagai warga kami turut prihatin melihat penggunaan anggaran rakyat untuk jalan jalan ke Prancis, kalau toh juga dilanjutkan kami tak segan turut bergabung untuk demo nanti, " kata warga, Erik Siahaan.