Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gerakan literasi untuk masyarakat, khususnya anak-anak yang tinggal di pedalaman harus terus dilakukan. Hal itu jugalah yang dilakukan Togu Simorangkir melalui Yayasan Alusi Tao Toba yang dipimpinnya.
Selama 8 tahun terakhir ini, Togu terus menggalakkan dunia literasi di Samosir. Selama itu banyak tantangan yang ia hadapi. Hal itu dikisahkannya kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (16/9/2017).
“Di satu tahun pertama, Sopo Belajar bagaikan musuh bagi orangtua. Hal ini dikarenakan waktu anak sepulang sekolah tidak lagi langsung ke sawah/ladang melainkan membaca dan kegiatan belajar lainnya di Sopo Belajar. Paling lama jam 16.30 anak-anak disuruh pulang untuk membantu orangtua, seperti membersihkan rumah, mencuci piring, marmahan horbo, mengambil air bersih dan sebagainya. Namun saat menjelang panen hampir tidak ada anak-anak yang datang ke Sopo Belajar,” akunya.
Namun sekarang ini kehadiran Sopo Belajar sudah diterima dengan baik. Meski begitu masih ada kendala yang dihadapi oleh Alusi Tao Toba, salah satunya adalah keterbatasan relawan.
Sedangkan untuk ketersediaan buku-buku lambat laun sudah mulai teratasi.
“Buku-buku yang ada sebagian besar adalah kiriman dari para relawan yang bersimpati dengan kami. Namun begitu, kami masih tetap kekurangan buku. Tahun 2017-2018 ini kita butuh buku bacaan sekitar 16.000 buku yang akan disebar di 5 Sopo Belajar yang ada di Samosir, termasuk termasuk di kapal belajar,” paparnya.
Lebih jauh Togu menjelaskan, di Sopo Belajar kita mengajarkan 4 penting, yaitu mengucapkan terima kasih, mengucapkan minta maaf, mengucapkan 'please' (minta tolong) dan membuang sampah pada tempatnya.
Selain membaca, kegiatan di Sopo Belajar dilakukan sesuai dengan keinginan anak, seperti kelas kreativitas, kelas bahasa Inggris, menggambar dan mewarnai, menonton film edukasi.
Ditanya soal perkembangan literasi di Samosir, khususnya selama Sopo Belajar eksis di Samosir, Togu mengakui sulit melihat hal itu secara langsung. Namun bila dilihat dari hasil akademik yang rata-rata meningkat, boleh jadi itu merupakan salah satu dampaknya.
“Mudah-mudahan selama anak yang rajin ke Sopo Belajar akan mendapatkan nilai yang baik bahkan rangking di sekolahnya. Selain itu perubahan perilaku juga menjadi hal yang ingin dicapai,” jelasnya.