Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Stok pupuk untuk sektor tanaman pangan di Jawa Timur dipastikan aman untuk kebutuhan musim tanam mendatang. Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero), Wijaya Laksana, mengungkapkan bahwa stok pupuk bersubsidi yang ada saat ini bahkan mencapai dua kali lipat atau cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga sebulan ke depan.
Sebagai catatan, gudang Lini III dan IV urea di Jawa Timur saat ini sebesar 68.103 Ton, angka ini di atas ketentuan stok Pemerintah, yaitu 34.697 ton. Sementara stok untuk jenis lainnya yaitu NPK sebesar 59.959 ton, SP-36 sebesar 23.385 ton, ZA sebesar 1.428 Ton dan Organik sebesar 14.487 ton.
Sedangkan untuk penyaluran di Jatim, sampai dengan akhir Agustus Pupuk Indonesia telah menyalurkan Urea bersubsidi sejumlah 593.131 ton, NPK 379.813 ton, SP-36 sebesar 106.452 ton, ZA sebesar 301.353 ton. Menurut Wijaya ada wilayah yang memang sangat tinggi serapan pupuknya, sehingga sudah melebihi alokasinya.
"Langkah yang kami lakukan adalah melakukan realokasi antar kecamatan dengan tidak melebihi alokasi kabupaten sambil menunggu surat realokasi dari Propinsi," kata Wijaya dalam siaran pers, Minggu (17/9/2017).
Bila masih ada petani yang kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi, Wijaya menegaskan karena belum semua petani tergabung dalam Kelompok Tani. Akibatnya pada saat mereka membutuhkan pupuk bersubsidi mereka tidak terlayani.
"Secara nasional, penyaluran pupuk ke sektor tanaman pangan, khususnya pupuk bersubsidi dalam memasuki masa tanam ini cukup baik. Stok saat ini juga cukup aman. Hingga 15 September 2017, secara nasional total stok di lini III & IV, atau di Gudang kabupaten dan kios sebesar total 1.194.306 ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 6 minggu ke depan, dan belum termasuk stok yang terdapat di Gudang pabrik dan propinsi", jelas Wijaya.
Rincian stok nasional di Lini III & IV terdiri dari 578.551 ton Urea, 294.904 ton NPK, 144.846 ton SP-36, 113.522 ton ZA dan 62.483 ton Organik. Untuk mengamankan stok pupuk ke sektor tanaman pangan, khususnya pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia dan anak-anak perusahaannya telah menerapakan kebijakan stok diatas ketentuan guna mencegah terjadinya kekosongan saat terjadi lonjakan permintaan.
"Kami juga menyiapkan distribution center di beberapa titik di seluruh Indonesia, sehingga setiap terjadi kekurangan stok, maka akan langsung dikirimkan dari distribution center tersebut," ujar Wijaya.