Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bandung. Partai Golkar beri sinyal dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018. Lalu bagaimana nasib koalisi yang dibangun Golkar dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)?
Karena seperti diketahui, Ridwan Kamil sudah mendapat dukungan dari dua partai politik yakni NasDem dan PKB. Di sisi lain, Partai Golkar juga telah bersepakat menjalin koalisi dengan PDIP.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana tidak mempermasalahkan sikap atau pernyataan yang disampaikan petinggi partai berlambang beringin tersebut. Pasalnya kondisi politik jelang Pilgub Jabar masih sangat dinamis.
Masing-masing partai tentu akan menyiapkan strategi terbaik demi bisa memenangkan jagoannya atau pasangan calon yang nanti diusung dalam ajang pesta demokrasi tahun depan.
"Saya kira Jabar ini masih dinamis. Masing-masing partai sedang menyiapkan strategi," kata Abdy, saat dihubungi, Minggu (17/9/2017).
Disingung mengenai pernyataan Sekjen Golkar Idrus Marham yang memberi sinyal dukung Ridwan Kamil, Abdy memilih untuk tidak memberi pendapat. Karena, menurut dia, hal itu merupakan persoalan internal di Partai Golkar.
"Saya kira itu persoalan internal Partai Golkar. Kita tidak punya kapasitas untuk merespon pernyataan yang disampaikan Sekjen Partai Golkar," ujar Abdy.
Pihaknya memilih untuk fokus melakukan konsolidasi demi memperkuat internal partai. Langkah itu, menurutnya bagian dari strategi PDIP untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018 mendatang. "Kami terus melakukan konsolidasi. Bahkan Jumat dan Sabtu kami bersama Sekjen DPP PDIP melakukan konsolidasi di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan. Itu sebagai strategi PDIP untuk memperkuat supaya bisa menang," katanya. (dtc)