Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Missouri. Sekitar 80 orang ditangkap dalam aksi demo yang diwarnai kerusuhan di kota St Louis, Missouri, Amerika Serikat. Demo tersebut digelar untuk memprotes pembebasan seorang polisi berkulit putih yang dituduh menembak mati seorang pria berkulit hitam.
Dalam aksi demo yang terjadi pada Minggu (17/9) malam waktu setempat itu, polisi menggunakan semprotan merica dan menangkap para demonstran yang melanggar perintah untuk membubarkan diri. Aksi yang semula berlangsung damai itu berubah rusuh setelah malam tiba dan para demonstran menolak perintah untuk membubarkan diri. Demikian seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (18/9).
Para demonstran bahkan memecahkan kaca-kaca jendela toko-toko dan berusaha memblokir jalan ke sebuah jalan raya antar negara bagian. Polisi pun bergerak untuk membubarkan massa dan melakukan penangkapan massal.
Aksi demo serupa juga berlangsung pada Jumat (15/9) dan Sabtu (16/9) waktu setempat. Namun pada Minggu (17/9) jumlah demonstran lebih besar dari dua hari sebelumnya, yakni lebih dari seribu orang.
Gubernur negara bagian Missouri, Eric Greitens mengingatkan bahwa pemerintahannya akan menindak keras orang-orang yang bertanggung jawab atas demonstrasi kekerasan di kota St. Louis. Wali Kota Lyda Krewson pun menekankan, mayoritas demonstran adalah warga antikekerasan. Dia menyalahkan kerusuhan tersebut pada sekelompok penghasut.
Aksi protes tersebut dimulai setelah pengadilan memutuskan untuk membebaskan Jason Stockley, mantan perwira polisi St. Louis yang dituduh menembak mati Anthony Lamar Smith setelah pengejaran mobil pada Desember 2011. Jaksa juga menuduh Stockley meletakkan pistol di tubuh Smith. Menurut Jaksa, pada pistol itu hanya terdapat DNA Stockley. (dtc)