Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Tumpukan sampah menggunung di komplek Pasar Glugur Rantauprapat. Akibatnya, selain menimbulkan kesan kotor, juga menyebabkan menyeruaknya aroma tidak sedap.
"Ya, aroma busuk karena tumpukan sampah itu," ungkap Darma, seorang pekerja salah satu toko di komplek pasar itu, Senin (19/9/2017).
Kata dia, sampah itu dibiarkan menumpuk selama tiga hari terakhir oleh pihak pengelola persampahan di daerah itu. Dan, dia mengakui jika kondisi seperti itu sering terulang. Alhasil, Pasar kebanggaan pemerintah setempat terkesan kumal dan kotor. "Memang kadang sampai berhari baru diangkut sampah di sini," jelasnya.
Akibat tumpukan pelbagai jenis sampah itu, menghasilkan ulat. Dan, ironisnya ulat busuk itu memasuki pertokoan. "Ulatnya nyebrang jalan. Sering masuk ke dalam toko," bebernya.
Senada, Halim salah seorang pemilik toko di komplek pasar itu juga mengakui kondisi serupa. Parahnya, kesadaran masyarakat juga dinilainya rendah dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, selain sampah yang kerap terlambat diangkut, masyarakat juga sering sesukanya membuang sampah.
"Padahal kan disediakan bak penampung sampah. Tapi ada saja warga yang membuang tidak ke dalam bak sampah. Akibatnya, sampah jadi sering berserakan," paparnya.
Halim juga mengaku tumpukan sampah di sana bukan hanya diproduksi para pedagang di Pasar Glugur. Bahkan, warga lain juga suka membuang sampah di sana.
"Sering orang luar buang sampah kemari. Bahkan bekas numbang pohon sampahnya dibuang kemari. Sering buangnya malam hari," bebernya.
Amatan medanbisnisdaily.com di lokasi, tumpukan berbagai jenis itu juga terdiri dari sampah basah dan kering. Sampah basah tersebut menyebabkan kelembaban tekstur tanah dan menghasilkan aroma tidak sedap. Kerap kali, warga yang melintas di sana menutup hidung untuk menghindari bau busuk tersebut.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Pemkab Labuhanbatu, Lydia Berliana Purba mengakui jika sampah di komplek Pasar Glugur belum diangkut. Alasannya, truk pengangkut sampah tersebut dalam kondisi rusak dan tidak bisa dipakai. "Sudah dua hari truk pengangkut sampah di sana (Pasar Glugur, red) rusak," akunya ketika dihubungi via ponsel pribadinya.
Lydia mengesalkan tindakan warga luar yang sengaja membuang sampah ke komplek Pasar Glugur itu. Dia mengancam menangkap warga luar jika kedapatan membuang sampah di komplek itu. "Tak bayar retribusi. Akan saya tangkapkan kalau kedapatan buang sampah di sana," ancamnya.