Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Polisi masih memeriksa 3 orang tersangka jaringan penyebar video gay anak (VGK) via media sosial. Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan FBI.
"Tersangka 3 orang itu masih dalam pemeriksaan dari pihak kepolisian. Kira-kira nanti ada mengembang atau tidak dari ketiga itu. Kemudian apabila itu Twitter atau WhatsApp atau medsos yang lain yang berkaitan dengan negara lain kita koordinasi dengan FBI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/9/2017).
Polisi juga menganalisis jumlah anak Indonesia yang menjadi korban. Namun butuh waktu untuk menganalisis.
"Itu jumlah (konten)nya kan banyak sekali, 750 ribu dikali 40 persen berapa kira-kira? Tentu kita untuk membukanya perlu melihat pelan-pelan. Berarti tidak sehari terjadi. Untuk menghitungnya itu kita pun masih menganalisa," terang Argo.
Jaringan pengedar video gay anak yang menjual konten pornografi anak laki-laki di bawah umur melalui akun Twitter diketahui terafiliasi dengan grup Telegram 'Asian Boys' dari 49 negara. Sebanyak ratusan ribu konten gay anak ditemukan di dalam grup Telegram tersebut. (dtc)