Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir(Tobasa), dr Frida Sinaga secara mendadak mengundurkan diri dari jabatannya.
Pengunduran diri dr Frida mendapat tanggapan dari warga serta pengamat di daerah itu, mulai isu adanya tekanan dari pimpinan atau bupati hingga rencana memuluskan deal deal politik di antara tim sukses untu menduduki jabatan.
"Tidak mungkin dr Frida mengundurkan diri secepat itu. Dalam seleksi jabatan yang dibuat oleh BKD dia adalah yang terbaik, ada apa ini, " ujar pengamat sosial Tobasa, Tony Pardede, Rabu(20/9/2017), di Balige.
Dia mengatakan, pengunduran diri dr Frida Sinaga perlu disikapi di tengah saat ini sejumlah Puskesmas sedang tahap penilaian untuk peningkatan akreditas. Juga, disampaikan dia, tahapan penyelenggaraan realisasi anggaran masih tahap pelaksanaan.
"Ada apa ini? Sosok dr Frida diketahui warga cukup berpotensi membangun dunia kesehatan di Tobasa, " jelasnya.
Senada disampaikan warga lainnya, Viktor Panjaitan. Setelah mendengar pengunduran diri dr Frida Sinaga dari jabatannya sebagai kepala dinas cukup menarik untuk dibahas. Karena, beberapa waktu lalu BKD dan Bupati Darwin Siagian telah membuat kebijakan memindahkan sejumlah dokter karena tidak efektip dalam tugas dan diketahui tanpa sepengetahuan dr Frida Sinaga pimpinan instansi teknis.
"Kemungkinannya bisa terjadi, ikatan dokter mungkin menyampaikan tuntutan. Akibatnya Kadis mengundurkan diri, " ucapnya.
Asisten I Setdakab Tobasa, Harapan Napitupulu membenarkan pengunduran dr Frida dari jabatan Kadis Kesehatan. Surat pengunduran diri diterima Selasa (19/9/2017) dan alasan adalah karena kesehatan.
"Sekarang pas saya memimpin apel pagi di Dinas Kesehatan, sekaligus memperkenalkan dr Rajaipan Sinurat sebagai pelaksana, " jawab Harapan.
Ia menepis isu yang menyebut pengunduran diri dr Frida karena tekanan politik maupun tekanan pimpinan.