Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Karangasem. Status Siaga Gunung Agung telah memasuki hari ketiga dan diikuti peningkatan aktivitas. Walau demikian, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan ancaman bencana alam di Kabupaten Karangasem itu tidak mengganggu pariwisata.
"Masih tetap (normal) kunjungan (wisatawan) karena gunung ini radiusnya paling, kalau erupsi terkuat, kira-kira 10 km. Kecuali debu vulkanik, lahar, lahar dingin saat hujan. Jadi tidak perlu mengganggu kunjungan wisatawan," kata Pastika di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (20/9).
Pastika menambahkan, walau Pemkab Karangasem telah menetapkan tanggap darurat bencana hingga 1 Oktober 2017, Pemprov Bali akan melihat perkembangan kegawatdaruratan dari Gunung Agung untuk mengeluarkan penetapan tanggap darurat bencana. Pastika menilai aktivitas gunung setinggi 3.142 mdpl itu cenderung menurun sepanjang Rabu.
"Kita lihat dulu perkembangannya. Semua di Bali berusaha memohon kepada Tuhan, mudah-mudahan diberi keselamatan. Karena, kalau terjadi, itu luar biasa akibatnya. Tapi kita sudah cukup siap untuk meminimalkan korban dan sebagainya," ujar Pastika.
"Situasi terkini cenderung menurun, mudah-mudahan besok Kamis (21/9) menurun lagi. Itu yang diharapkan," urainya.
Walau demikian, Pastika berencana mengecek kesiapan tanggap darurat bencana di Karangasem. Ia juga ingin melihat langsung data-data aktivitas Gunung Agung dari pos pantau.
"Kamis (20/9) saya akan keliling mengecek persiapan dan memantau kembali di pos pantau seperti apa perkembangannya. Ini karena secara kasatmata tidak kelihatan apa-apa. Tapi karena ada aspek keilmuannya, jadi saya juga perhatikan. Kalau yang saya terima hari ini, (aktivitas Gunung Agung) menurun ya dibandingkan hari Senin (18/9) dan Selasa (19/9) ya," ucap Pastika. (dtc)