Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Sumut Aripay Tambunan kecewa dengan pelayanan satuan pengaman (satpam) di RS Murni Teguh. Menurutnya, satpam di RS itu dinilainya tidak profesional dan terkesan kaku dalam menjalankan aturan. Akibatnya, sempatterjadi keributan antara keluarga pasien dan satpam.
Kejadian berawal saat Aripay Tambunan, Kamis (21/9/2017), hendak menjenguk saudaranya di lantai 6. Dia jumpa sama Pak Uda (pamannya-red) di lantai 1. Ketika itu, pamannya baru saja keluar dari RS untuk membeli sarapan, namun lupa membawa kartu penjaga pasien.
"Saat mau masuk saya dan paman dilarang karena belum jam besuk. Lalu saya bilang, ya udah kalau gitu biar Pak Uda saya ini aja yang masuk, karena istrinya yang sakit di lantai 6. Kami sudah jelaskan, kalau kartu penjaganya tinggal di atas. Tetap juga tak dikasih masuk," cerita Aripay.
Seharusnya, kata politisi PAN ini, satpam tersebut mengantar kekuarga pasien atau mengambil kartu jaga tersebut di kamar pasien.
"Seharusnya ditanya, di mana ruangan pasiennya Pak? Atau Ayok Pak biar diantar? Kalau profesional begitu seharusnya. Ini tidak, melarang masuk, sementara istrinya sendiri di ruangan. Makanya tadi paman saya marah dan tetap masuk ke dalam," paparnya.
Menurutnya, ulah satpam tersebut membuat buruk citra rumah sakit. Seharusnya satpam di RS harus berjiwa melayani.
"RS itukan melayani orang. Makanya sebenarnya tidak perlu satpam itu besar, bukan mau berkelahi di RS itu, atau menjaga pekerjaan fisik. Tetapi, satpam itu bagian dari sumber daya manusia yang siap melayani, jangan kaku," imbuhnya.
Karena itu, dia meminta pihak RS Murni Teguh untuk selektif menandatangi kerja sama dengan pihak outsourching penyedia satpam.
"Jadi yang dikirim ke RS itu benar-benar satpam yang punya sifat melayani. Satpam di situ bukan mau berkelahi, tapi mengantar orang, memberi penjelasan dengan sopan dan santun serta sebagainya, nggak perlu badan besar. Tadi saya akhirnya sempat agak arogan, melihat satpam tersebut," imbuhnya.
Perwakilan RS Murni Teguh, Winda Akmal Lingga, menjelaskan, jam besuk keluarga mulai pukul 10 sampai 12 siang dan pukul 18.00 sampai 21.00.
"Jam besuk dilakukan untuk memberi kenyamanan pasien, karena pasien perlu istirahat. Setiap pasien dijaga oleh satu orang dan harus menggunakan kartu jaga kalau mau keluar masuk," imbuhnya.
Setelah dikroscek, lanjutnya, ternyata ada dua orang yang menjaga pasien di kamar 607. "Ada dua yang menjaga pasien tersebut, makanya keluarga yang mengaku suami belum dikasih masuk, karena sudah ada yang menjaga," tambahnya sembari meminta keluarga mengikuti aturan rumah sakit demi kenyamanan pasien.