Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Boyolali. Seorang pendaki Musiri (30) jatuh saat turun dari puncak Gunung Merapi. Agar tak terjadi lagi musibah yang sama, Balai Taman Nasional Gunung Merapi menyampaikan beberapa saran untuk pendaki.
"Teman-teman pendaki harus mengikuti jalur yang sudah ada dan patuhi rambu-rambu yang sudah ada disana. Selama mendaki, ikuti aturan dan larangan yang sudah ada di jalur pendakian," imbau Kepala Resort Selo, Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Suwiknya, Kamis (21/9/2017).
Apalagi, saat ini musim kemarau sehingga jalurnya berdebu dan licin. Maka, pendaki harus waspada. Musim kemarau ini, cuacanya sangat panas di Merapi. Ditambah angin yang bertiup kencang membuat bebatuan kecil jatuh dan debu beterbangan.
"Kewaspadaan sangat penting karena cuaca sekarang sangat panas di Merapi. Anginnya juga kencang, batu-batu kecil jatuh dan debu atau pasir lembut membuat jalur juga licin. Sehingga harus hati-hati," tegasnya.
Selain itu, bebatuan yang ada di kawasan puncak juga masih labil. Lebih lanjut dia mengimbau kepada para pendaki untuk tidak memaksanakan diri saat badannya sudah lelah.
"Kalau lelah istirahat dulu, jangan dipaksanakan. Karena kalau kecapaian tetap dipaksanakan jalan, bisa terjatuh," imbuh dia.
Musiri (30) warga Dukuh Bulusari, Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali jatuh saat turun dari puncak Merapi Kamis pagi tadi. Musiri mengaku bisa jadi dia jatuh karena kelelahan. "(Musiri) sudah dibawa pulang ke rumah, rawat jalan," kata Suwiknya. (dtc)