Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Polisi merupakan pelindung dan pengayom masyarakat. Sudah seharusnya polisi turun ke jalan untuk berbaur dengan masyarakat. Itu salah satu yang dilakukan polisi untuk menjaga dan merawat keutuhan NKRI.
Dengan membuat masyarakat kondusif, maka keamanan pun akan terjaga. Tak ada pecah belah, apalagi isu yang tak bertanggung jawab.
"Peran kami juga bisa dilakukan oleh pemuda khususnya mahasiswa. Saling berbaur, menghormati, dan toleran terhadap perbedaan di masyarakat bisa membantu menjaga keamanan," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal saat memberikan materi dalam Seminar Kebangsaan di Hotel Sahid, Kamis (21/9/2017).
Iqbal mengatakan, mahasiswa merupakan agent of change, agen perubahan yang seharusnya membuat perubahan positif pada masyarakat. Mahasiswa harus jadi pelopor patuh hukum sehingga bisa menjaga keamanan dan kedamaian sekitar.
"Karena pemuda dan mahasiswa adalah calon pemimpin," kata Iqbal.
Iqbal melanjutkan, di era sekarang, pemuda harus bisa menjaga keberagaman di tengah perbedaan yang ada. Sejak dulu perbedaan sudah ada, namun pada saat inilah perbedaan kerap menjadi pemecah belah bangsa. Banyak persinggungan yang terjadi dengan alasan perbedaan.
"Penguatan adalah kata kuncinya. Berbeda tetapi satu. Dalam perbedaan ada resistesi yang tinggi, tetapi ada tantangan yang tinggi pula," lanjut Iqbal.
Iqbal juga berpesan agar pemuda bisa menyaring pemberitaan yang tidak bertanggung jawab alias hoax. Sebagai kontranya adalah menyuarkan aspirasi dan pemberitaan yang membangun.
"Di era globalisasi ini, informasi berjalan secara cepat. Jangan tergiur dengan manipulasi globalisasi yang berwujud hoax, kita harus objektif, cek dan ricek," tandas Iqbal.Dalam seminar kebangsaan ini, selain Iqbal, turut hadir pula para pemateri lain yakni Dandim Surabaya Timur Letkol Dodit; Ketua KNPI Surabaya, Kemas; dan Dosen Fakultas Hukum Unair DR Suparto. (dtc)