Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - Bank Indonesia (BI) kembali memangkas tingkat suku bunga acuan atau BI 7 days repo rate 25 bps menjadi 4,25%. Pemangkasan bunga ini diharapkan bisa mendorong intermediasi perbankan dan bunga kredit.
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Filianingsih Hendarta, mengatakan selain faktor penurunan suku bunga acuan, harga pokok dasar turut mempengaruhi pemangkasan bunga kredit.
"Tergantung komponennya, bunga kredit ada harga pokok dasarnya. Kalau harga pokok dasarnya sudah rendah maka cost of fund juga bisa lebih rendah," kata Filia dalam konferensi pers di Gedung BI, Jumat (22/9/2017).
Dia juga menjelaskan, penurunan suku bunga acuan turut mempengaruhi biaya dana yang juga akan diikuti dengan turunnya bunga operasi moneter sehingga diikuti penurunan bunga deposito.
"Maka dengan ini biasanya diiringi turunnya suku bunga kredit dan ini bisa dorong intermediasi perbankan," ujar Filianingsih
Kemudian dia menjelaskan, bank bisa memberikan bunga kredit single digit asalkan bank bisa efisien dalam mengelola harga dana, tenaga kerja hingga CKPN.
"Kami harapkan bank bisa segera menyelesaikan konsolidasinya, sehingga bisa efektif, efisien dan bunga kredit bisa turun," tambah dia.
Butuh waktu
Asisten Gubernur BI Dody Budi Waluyo menambahkan penurunan bunga kredit di perbankan membutuhkan waktu sekitar 3 kuartal atau 9 bulan.
"Biasanya bank membutuhkan adjustment 3 kuartal, kan sekarang bank dan korporasi memang sedang berkonsolidasi dan berbenah," kata Dody.
Dia menjelaskan, saat ini perbankan juga masih dibayangi oleh risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) karenanya bank menahan penyaluran kredit dan mempertahankan suku bunga.
"Tapi penurunan bunga juga tergantung pada permintaan kredit sendiri. Sekarang juga permintaan tidak terlampau pesat, jadi BI tidak salah melakukan revisi pertumbuhan kredit tahun ini jadi 8-10%," jelas dia.
Dari data uang beredar BI per Juli 2017 bunga kredit perbankan tercatat 11,73% lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya 11,77%.
Pertumbuhan kredit hingga Juli 2017 masih rendah, yaitu 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Biasanya pertumbuhan kredit bank berada di atas 10%.
Pertumbuhan kredit Juli 2017 masih rendah yaitu tercatat 8,2% (yoy), meskipun membaik dari bulan sebelumnya 7,8% (yoy). Pertumbuhan kredit yang tinggi hanya terjadi pada sektor konstruksi, listrik, jasa dan pertanian, sedangkan sektor-sektor lain masih tumbuh rendah.dcn