Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Malang. Kabupaten Malang menargetkan produksi cabai rawit mencapai 25 ribu ton untuk musim tanam tahun ini. Target akan terpenuhi melalui bantuan pemerintah pusat untuk pengembangan kawasan serta benih cabai.
"Kami target ada peningkatan 10 persen, yaitu 25 ribu ton dari produksi tahun lalu, sebanyak 18 ribu ton di tahun 2016," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahab kepada wartawan, Sabtu (23/9).
Nasri menyebut, pada 2018 mendatang, merupakan tahun hortikultura bagi Kabupaten Malang. Dengan adanya peningkatan produksi komoditas berupa cabe dan bawang merah hingga bisa menyuplai ke daerah lain.
"2018 Adalah tahun hortikultura, program yang kita jalankan, akan terwujud hasilnya. Contohnya pengembangan kawasan cabai maupun bawang merah serta pengembangan benih," ujarnya.
Tahun 2017, Kabupaten Malang memperoleh alokasi bantuan cabai sebanyak 150 hektare, berupa pupuk, peralatan tanam serta benih. Bantuan ini bertambah 100 hektare dalam APBN-P tahun 2017, sehingga total bantuan yang diterima sebanyak 250 hektare.
"APBN reguler kita dapat 150 hektare, sesuai aturan yang berlaku 20 persen untuk pengembangan produksi dengan sistem polibex sebanyak 30 hektare. Pada APBN-P kita dapat lagi 100 hektare, jadi totalnya 220 hektare," ungkap Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang Meneil Wahyuningsih, terpisah.
Diungkapkan, 120 hektare bantuan akan disalurkan kepada 19 kelompok tani di sejumlah kecamatan, yakni Kasembon, Ngantang, Pujon, Karangploso, dan Sumberpucung.
"Untuk yang 30 hektare dalam polibex kita sebar di 33 kecamatan dengan sasaran rumah tangga melalui PKK. Setiap kecamatan mendapatkan 3 ribu bibit cabai dalam polibex," jelasnya.
Langkah ini, lanjut dia, sebagai upaya menstabilkan harga di masing-masing wilayah atau kecamatan. Karena turur serta memproduksi cabai dengan bantuan polibex tersebut.
"Untuk bantuan pengembangan kawasan dan benih sebanyak 120 hektare pupuk, masih dalam proses lelang tender dengan nilai Rp 4 miliar lebih. Oktober kita jadwalkan ada pemenang dan akhir Oktober sudah mulai distribusi," bebernya. (dtf)