Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tiga pekan lebih sudah peraturan Menteri Perdagangan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) beras diberlakukan, tepatnya 1 September 2017, dan efektif mulai berlaku Senin, 18 September 2017 untuk penyesuaian di seluruh daerah. Namun, sejumlah pasar modern hingga tradisional di Kota Medan belum mengindahkan peraturan ini, bahkan pedagang pasar tradisional mengaku belum mengetahui peraturan itu.
Saat medanbisnisdaily.com memantau sejumlah pasar, Minggu (24/9/2017), para pedagang justru mengaku akan dirugikan jika mengikuti aturan HET beras.
Di Toko UD Jaya, Pasar Petisah, Medan, misalnya, untuk kelas medium dijual berkisar Rp 10.000 kg - 11.500 kg, padahal sesuai HET, batas maksimum harga beras hanya Rp 9.950 kg untuk kelas medium di wilayah Sumatera (tidak termasuk Lampung dan Sumatera Selatan).
Hal serupa juga terjadi di Pasar Pringgan, Jalan Iskandar Muda, Medan Baru. Banyak pedagang mengaku belum tahu aturan HET beras. Hampir semua pedagang di pasar tradisional itu menjual beras di atas HET.
Hakim, penjaga toko Aceh Sepakat mengaku tak tahu HET beras.
"Belum ada Bang, saya di sini cuma kerja, mungkin bos yang tahu, tapi lagi ngga ada di sini. Kalau kita jual beras biasa ngga yang premium di sini itu harganya dari Rp 10.500- Rp. 12.000/kg," terangHakim.
Pasar Modern, Berastagi Supermarket di Jalan Imam Bonjol, Medan Maimun, pun juga belum sepenuhnya mematuhi aturan dari Kementerian Perdagangan.
Rata-rata beras kelas medium dijual seharga Rp 120.000/10 kg atau Rp 12.000 kg, jauh dari harga HET yang telah diberlakukan.
Namun, medanbisnisdaily.com melihat ada beberapa beras dengan harga Rp 118.000/10 kg yang sengaja ditempel kertas bertuliskan premiun.
Tidak hanya itu saja, di pasar modern ini pun ditemui beras dengan harga di atas kelas premium, yakni Rp 77.000/2 kg, jauh lebih mahal dari HET yang telah ditetapkan untuk beras kelas premiun, yakni Rp 13.300/kg
Saat medanbisnisidaily.com ingin mengkonfirmasi dengan pihak Berastagi, petugas keamanan atau mengatakan manager store sedang tidak ada.
Ari (34), ketika berbelanja di Berastagi Supermarket ketika ditanya mengenai HET beras mengakui telah mengetahui dari berita -berita yang ada, namun ia kesulitan membedakan mana beras premium, medium dan khusus.
"Iya tahu Bang tapi membedakan beras ini sulit, ya kalau mahal itu kelas premium kalau medium itu murah, selama ini begitu menurut saya," ujarnya.