Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Bank Indonesia (BI) pekan lalu menurunkan suku bunga acuan 7 days repo rate menjadi 4,25% dari sebelumnya 4,5%. Walaupun bunga acuan sudah rendah, namun secara rata-rata bunga kredit perbankan masih di atas dua digit.
Penurunan bunga acuan bank sentral memang lambat diikuti oleh penurunan bunga kredit perbankan nasional.
Asisten Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, periode Januari 2016 - Agustus 2017 pelonggaran kebijakan moneter dengan penurunan suku bunga acuan sudah turun 175 basis poin (bps) atau 1,75%.
"Untuk bunga kredit perbankan turun 115 basis poin atau 1,15%, maka masih ada room untuk pelonggaran suku bunga kredit perbankan," kata Dody, Senin (25/9).
Dia menjelaskan, untuk penurunan bunga kredit memang dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 kuartal. "Biasanya dalam kajian BI butuh waktu segitu, kami juga lihat intermediasi ini akan berjalan melalui kebijakan suku bunga acuan," ujar dia.
Jika dilihat dari data BI suku bunga acuan telah turun 7 kali dari rentang Januari 2016 hingga September 2017, dengan rincian sebagai berikut.
Suku bunga acuan saat itu masih BI Rate tercatat 7,25% pada Januari 2016, turun sebanyak 3 kali yakni pada Februari dipangkas 25 basis poin menjadi 7%, Maret 6,75% dan Juni 6,5%.
Kemudian pada Agustus 2016, suku bunga acuan berubah menjadi BI 7days repo rate 5,25%. Tingkat bunga ini terus turun sebanyak 4 kali. Pada September bunga acuan 5%, Oktober 4,75% dan BI menahan hingga masuk ke Agustus 2017 4,5% dan menjadi 4,25% pada September 2017.
Berdasarkan suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan rata-rata masih di kisaran dobel digit. Dari data uang beredar BI per Juli 2017 bunga kredit perbankan tercatat rata-rata 11,73% lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya 11,77%. (dtf)