Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Depok. Pada 2045, sebanyak 70% penduduk Indonesia diprediksi akan tinggal di kota-kota besar. Karena itu pembangunan infrastruktur pendukung harus dipercepat untuk menunjang kebutuhan ke depan.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pada 2045 jumlah penduduk diprediksikan 360 juta jiwa dan sekitar 220 juta jiwa akan menempati kota besar.
"Kalau sebanyak itu, kota besar akan terbebani. Tapi yang harus diperhatikan adalah kebutuhan infrastruktur, sekarang saja Jakarta 10 juta lebih penduduk repot karena macet, itu karena kita terlambat bangun transportasi publik," ujar Bambang dalam Orasi Ilmiah di FEB UI, Depok, Selasa (26/9).
Dia menjelaskan, pembangunan mass rapid transit (MRT) saat ini membutuhkan waktu sekitar 5 tahun lebih untuk jalur selatan saja.
"Bangun MRT itu tidak jangka pendek, konstruksi mereka mulai 2013 dan ditargetkan bisa beroperasi 1 Maret 2019. Harus benar-benar disiapkan. Belum lagi kebutuhan untuk kota besar lain seperti Medan, Surabaya, Bandung dan kota lain harus dibangun transportasi publik berbasis rel," ujarnya.
Selain transportasi yang harus disiapkan adalah lapangan pekerjaan. Sehingga nantinya dengan penduduk yang lebih banyak juga diimbangi dengan pekerjaan yang baik.
"Kota juga harus bisa menciptakan lapangan kerja, harus business friendlydan investment friendly untuk menunjang kebutuhan penduduk yang semakin banyak," ujarnya.
Dia menjelaskan, Jawa masih akan menjadi pulau yang paling terbebani akibat urbanisasi ini. Sehingga harus mampu mengelola makanan, energi dan air, khususnya di Pulau Jawa.
"Makanan dan energi masih bisa dicari, kalau air ini kan susah ya, jadi benar-benar harus dimanfaatkan dengan baik dan dipakai dengan benar karena pada 2045 Jawa akan ditempati penduduk sekitar 180 juta jiwa," imbuh dia.
Nantinya, pertumbuhan penduduk akan menyebar seperti ke Karawang, Serang dan Cianjur. Bandung, Yogyakarta dan Solo.
"Yang menarik nantinya Bandung-Jakarta bisa diakses dalam waktu cepat, nah ini bukan lagi metropolitan, tapi jadi megapolitan. Harus diiringi dengan infrastruktur yang baik," ujar dia. (dtf)