Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dohar Simanullang (29), calon suami Eva Yanti boru Lumban Gaol (27) ternyata sudah mendapat tanda-tanda akan mendapat duka. Tanda-tanda ini didapatnya lewat mimpi dalam tidur sebelum kecelakaan naas yang membuat ia kehilangan Eva, kekasih tercintanya.
"Abang (Dohar) tadi malam cerita, nangis, dia bilang kalau dia sebelumnya mimpi ada yang meninggal di mimpinya. Tapi dia gak tahu siapa yang meninggal," kata Dewi yang ditemui di kediaman orangtua Dohar di Jalan Rumah Sakit, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, Medan. Selasa (27/9/2017).
Dewi mengatakan, Dohar yang selama ini bertugas di Siantar sebagai pegawai PT Kereta Api Indonesia, tidak menyangka kekasih yang sangat dicintainya hidupnya berakhir tragis yakni ditabrak kereta api saat menumpangi ojek online. Dohar memang telah beberapa tahun terakhir mengabdi sebagai pegawai KA. Ia mengikuti jejak ayahnya yang kini telah pensiun sebagai pegawai KA. "Dia gak menyangka begini jadi arti mimpinya itu," tutur Dewi.
Dohar bersama ayah-ibunya serta kerabatnya telah berangkat tadi malam sekira pukul 12 ke Bakkara, Humbang Hasudutan (Humbahas) ikut mengantarkan jenazah Eva ke kampung halamannya. Eva selama di Medan mengontrak sebuah rumah di Jalan Punak, Petisah. Ia alumni Sarjana Teknik dari Institut Sains dan Teknologi TD Pardede angkatan 2008.
Selama ini, di mata Dewi almarhum Eva adalah sosok yang mandiri karena sejak lama telah jauh dari orangtua. Eva kata Dewi, pada hari naas tersebut berniat mengantarkan sendiri undangan ke Namboru (bibi) nya di Helvetia sekaligus melihat kebaya yang dijahit untuk pesta pernikahan yang rencananya dilangsungkan 7 Oktober mendatang. "Sebetulnya dia kan bisa meminta kami mengantarkan atau bilang sama Namborunya untuk mengambil undangan. Tapi dia mandiri gak mau ngerepotin orang," sesalnya.
Tapi apa daya, nasib berkata lain. Dewi tewas tertabrak kereta api saat menumpangi ojek yang dikendarai Ahmad Sutopo (42) warga Tanjung Mulia ketika melintas di perlintasan KA Jalan Ayahanda menuju Danau Singkarak, Senin (25/9/2017) sore. Sutopo yang kritis pun akhirnya meninggal dunia beberapa saat kemudian di rumah sakit.