Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan saat ini mengelola dana sebesar Rp 293 triliun, dengan total kepesertaan saat ini mencapai 24 juta orang pekerja.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, mengatakan dana yang dikelola itu hampir menyenth target pada akhir tahun yakni sebesar Rp 297 triliun, dengan kepesertaan 25,2 juta pekerja.
"Untuk dana yang dikelola saat ini sudah Rp 293 triliun, naik 21% yoy (year on year). Sampai akhir tahun bisa sampai Rp 297 triliun," jelas Agus ditemui di Financial Club CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Dana tersebut berasal dari iuran para pekerja yang akan dipergunakan seluruhnya untuk pemberian manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kematian (JKm).
Untuk penempatan dana sebesar itu, menurut Agus, sebagian besar masih ditempatkan pada surat berharga negara yang porsinya 88% dari total dana penempatan. Dengan return sampai hari ini yakni 9,3%.
"Return kita sudah Rp 17 triliun dari target Rp 19 triliun, jadi tinggal sedikit lagi. Sebanyak 88% kita tempatkan di instrumen terkait pemerintah, dan sisanya 12% di swasta. Sebesar Rp 56 triliun sudah kita investasikan ke sektor yang berhubungan dengan infrastruktur," terang Agus.
Menurut dia, untuk investasi langsung, dana penempatan BPJS Ketenagakerjaan masih sedikit, yakni sekitar 1% dari total dana yang dikelola, itu pun sebagian besar ada di sektor properti.
"Investasi langsung sangat memungkinkan, tapi enggak terlalu besar karena risikonya sangat tinggi, dan juga enggak sesuai ketentuan (penempatan dana) yang ada," pungkas Agus.(dtf)