Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Ngawi. Neny Agustin, calon pengantin yang dibacok tunangannya sendiri tewas dalam perawatan. Perempuan 17 tahun itu mengalami pendarahan hebat akibat luka bacok di lehernya.
Neny meninggal setelah dirawat selama 3 jam di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada Ngawi. Korban mengalami pendarahan hebat di leher kiri berupa luka sobek menganga akibat bacokan.
Kapolsek Jogorogo AKP Budi Cahyono mengatakan, jenazah Neny telah diautopsi di RSUD Dr Soeroto Ngawi. "Korban Neny masih diautopsi, untuk motif masih kami lakukan penyelidikan," ujar Budi.
Budi menambahkan, Neny sebenarnya akan menikah bulan depan usai bulan suro. Namun entah mengapa rencana acara tersebut berubah menjadi peristiwa berdarah.
"Korban akan menikah bulan depan. Belum tahu kenapa kok cekcok. Masih kami selidiki," tutur Budi.
Polisi kini tengah memburu Mahmudi, pelaku pembacokan tersebut. Polisi memburu pria 30 tahun itu ke dalam hutan yang diduga menjadi tempat pesembunyiannya.
"Kami kerahkan seluruh anggota untuk sisir hutan hingga ketemu pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Maryoko
Maryoko menambahkan, pihaknya belum bisa menargetkan kapan bisa membekuk pelaku. Namun Maryoko memastikan bahwa Mahmudi secepatnya akan ditangkap.
"Target kapan ditangkap belum tapi secepatnya pasti tertangkap, jelas Maryoko optimis.
Gara-gara gagal menikah, seorang pria nekat membacok keluarga kekasihnya. Pelaku, Mahmudi (30) warga Ngawi ini melarikan diri setelah membacok empat orang, salah satunya Neny Agustin (17) pacar yang hendak dinikahinya.Empat korban yakni Neny luka robek di bagian leher, dua orang tua Neni yakni Prawiro (82) luka di tangan kanan dan pelipis kanan luka robek dan Sumi (45) luka leher kiri robek, jari tangan kiri putus dan telapak tangan kanan sobek. Dan satu tetangga, Sumiyem (45) luka robek tangan kiri. (dtc)