Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Dalam pelaksanaan tes seleksi CPNS gelombang pertama lalu ada sejumlah peserta yang ketahuan membawa benda-benda yang diduga jimat. Jimat-jimat tersebut tentu diharapkan dapat membantu memuluskan jalan mereka untuk lolos tes seleksi CPNS.
Padahal, teknis pelaksanaan tes CPNS saat ini sudah cukup maju dengan menggunakan komputer. Tapi masih ada peserta yang percaya menggunakan jimat. Mereka dinilai kurang percaya terhadap kemampuan diri masing-masing.
"Cara-cara yang tidak rasional sekarang tidak perlu dilakukan, apalagi sekarang era digital. Tesnya saja pakai komputer," Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB, Herman Suryatman, saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Namun Herman menilai hal itu normal terjadi mengingat kultur sosial yang ada saat ini. Sehingga, masih ada sebagian kecil yang percaya dengan hal-hal berbau klekik tersebut.
"Normal dalam kultur masyarakat kita seperti ini, masih ada antara lain orang yang percaya hal-hal itu. Tapi saya kira itu enggak banyak, hanya beberapa kejadian saja, jangan digeneralisasi. Jadi jangan dibesar-besarkan, berarti sebagian besar sudah rasional. Kalau masih ada ya itu realitas sosial," terangnya.
Herman pun mengingatkan, bahwa pelaksanaan tes CPNS yang dilakukan sangat rasional. Dia meminta kepada para peserta untuk percaya terhadap kemampuan masing-masing.
"Karena proses seleksi CPNS sangat rasional, sangat terukur, dan sangat obyektif. Jadi caranya hanya itu, percaya diri. Dengan cara-cara yang rasional, bukan dengan yang tidak rasional, antara lain seperti membawa jimat," tegasnya.(dtf)