Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Sebanyak 50 ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tumpah di perairan Teluk Bayur di Padang pada Kamis (28/9/2017) kemarin. Hal itu terjadi akibat kebocoran pipa tangki yang ada di Pelabuhan Teluk Bayur.
"Jadi salah satu tangki timbun di Teluk Bayur Pelabuhan itu terjadi suatu kebocoran. Kebocoran itu dari keran ya, yang untuk pipa disalurkan ke kapal, nah itu pecah, copot, atau lepas," kata pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Bay M Hasani, di Kemenhub, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Bay mengatakan di dalam tangki berkapasitas 3.000 ton itu diisi 750 ton CPO. Dari 750 ton CPO, sebanyak 50 tonnya tumpah di perairan pelabuhan. Setelah kejadian itu, pihak otoritas Pelabuhan Teluk Bayur langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengambil langkah penanganan.
"Antara lain dengan menggerakkan beberapa sarana, seperti kapal patroli KPLP di kita itu ada 3 unit dikerahkan, kemudian juga dari nelayan-nelayan ya dan juga kapal-kapal pengangkut dari pemanduan PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur untuk penanganan," jelas Bay.
Selain itu, untuk meminimalkan tumpahan minyak agar tidak meluas, jumlah CPO sebanyak 700 ton yang masih ada di dalam tangki dipindahkan ke tempat lain. Alat oil boom atau penahan tumpahan minyak juga dipasang agar tumpahan tidak meluas.
Dari upaya-upaya tersebut, Bay mengatakan tumpahan minyak tersebut sudah mulai berkurang. Hingga malam tadi, petugas sudah mengangkat 30 ton minyak di perairan tersebut.
"Dari yang dilakukan kemarin sampai tadi malam dari 50 ton itu bisa diangkat melalui oil boom, kemudian CPO yang diangkat manual ke darat melalui perahu-perahu. Karena CPO begitu ke air itu langsung beku, jadi nggak bisa disedot ya. Jadi dilakukan penanganan secara manual dengan perahu-perahu nelayan. Sampai tadi malam itu yang berhasil diangkat sekitar 30 ton dari 50 ton," terangnya.
Lebih lanjut Bay mengatakan insiden tumpahnya CPO di perairan Teluk Bayur dipastikan tidak mengganggu aktivitas di pelabuhan di sana. Aktivitas bongkar-muat dan keluar-masuk kapal juga masih berjalan normal.
"Musibah kebocoran tidak mengganggu pelabuhan Teluk Bayur, begitu juga keluar-masuk kapal juga tidak terganggu," ujarnya. (dtc)