Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Karangasem. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyebut masa panik evakuasi Gunung Agung telah berakhir dan masuk ke masa konsolidasi dan rekonsiliasi. Untuk menertibkan masalah kependudukan, Mangku Pastika minta para pengungsi Gunung Agung dibuatkan kartu identitas pengungsi.
"Untuk menertibkan masalah kependudukan ini, kita minta dibuatkan kartu identitas pengungsi," kata Mangku Pastika di Posko Komando Gunung Agung Tanah Ampo, Karangasem, Bali, Minggu (1/10).
Pengungsi Gunung Agung saat ini mencapai kurang lebih 144 orang jiwa. Menurut dia kartu tanda pengungsi diprioritaskan untuk mendata pengungsi yang berasal dari 28 desa zona bahaya dari 78 desa di Karangasem.
"Artinya, yang akan dapat kartu identitas pengungsi adalah pengungsi yang berasal dari 28 desa itu. Itu the real pengungsi," ucap dia.
Dia juga tak melarang kepada pengungsi yang sebenarnya berasal dari daerah aman yang sebanyak 50 desa tersebut tetap mengungsi dan tetap akan diberi kartu tersebut. Mangku Pastika menuturkan terkait pendataan kartu tersebut sudah dimulai terhitung pada hari ini.
"(Pendataan) sekarang sudah mulai. Pembagian kartu dibuatkan Kepala Desa," jelasnya.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengelar rapat dengan pejabat Kabupaten Karangasem, Bali di Posko Komando Gunung Agung Tanah Ampo, Karangasem, Bali. Mangku Pastika menyebut ada sebanyak 28 desa di wilayah Karangasem masuk zona berbahaya.
"Kemarin saya diberitahu ada 27 desa (zona rawan) tapi ternyata bertambah jadi 28 desa dari 78 desa di wilayah Karangasem," kata Mangku Pastika sesuai rapat kepada wartawan.(dtc)