Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) diundang menghadiri Hari Santri Nasional pada pertengahan Oktober mendatang. Perayaan Hari Santri ini fokus pada pengenalan nilai-nilai kewirausahaan.
Rencananya, Hari Santri Nasional yang akan dilangsungkan pada 22 hingga 29 Oktober 2019 di Bandung.
"Kami mengundang beliau untuk membuka rangkaian acara tersebut. Di Bandung. Pak JK masih dikompromikan waktunya karena pada waktu bulan yang sama beliau ada acara di Istanbul (Turki)," ujar Ketua Rabithah Maahid Islamiyah atau himpunan pesantren di bawah Nahdlatul Ulama (NU) Abdul Ghaffar Rozin di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (2/10).
Meski belum memutuskan hadir karena adanya pekerjaan yang terjadwalkan, tetapi Abdul menyebut bahwa JK selalu memberikan dukungan penuh terhadap perayaan Hari Santri Nasional. Perayaan ini juga akan mengajak para santri untuk mengenal lebih dekat kewirausahaan.
"Hampir 1 bulan belakangan ini kita keliling di 12 provinsi seluruh Indonesia di pesantren-pesantren untuk melakukan beberapa hal salah satunya pengenalan kewirausahaan," terangnya.
"Tagline hari santri tahun ini itu santri mandiri, NKRI hebat," tambahnya.
Abdul mengaku juga akan mengundang Presiden Jokowi pada acara penutupan Hari Santri Nasional pada tanggal 29 Oktober 2017.
"Yang puncaknya penutupan itu tanggal 29 Oktober untuk penutupan hari santri nasional dan final liga santri nusantara," sebutnya.
Khusus soal kewirausahaan, sejarah santri khususnya NU yang cikal-bekalnya berasal dari Nahdlatul Tujar atau kebangkitan saudagar. Menurutnya, darah santri dan pengusaha itu sama. Hanya saja, selama ini NU lebih cenderung pada pendidikan dan saat ini mulai menyeimbangkan ekonomi dan pendidikan.
"Kita akan banyak kerja sama dengan entrepreneur jangka panjang, terutama karena santri lebih banyak di luar kota, di pedesaan, yang akan kita lakukan, ya UMKM nya. Santri dan UMKM yang akan kita fokuskan" kata Abdul. (dtc)