Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Produksi jagung diharapkan menjadi wujud swasembada pangan di Humbahas kedepan. Ini dibuktikan dengan dimulainya tanam perdana jagung skala besar bersama kelompok tani di hamparan perladangan Mual Simeam, Desa Hutapaung, Kecamatan Pollung oleh Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Senin (2/10/2017).
“Tanam perdana ini merupakan bukti keseriusan Humbahas untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman sekaligus meningkatkan perluasan areal tanam, yang kaitannya sangat erat pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan petani. Untuk itu setelah penanaman ini, petani diharapkan dapat merawatnya dengan baik untuk memperoleh hasil yang maksimal,” ujar Dosmar.
Dosmar juga berharap usai penanaman, penyuluh pertanian mulai melakukan pemantauan serta mengadvokasi petani pada setiap kendala yang dihadapi. “Hari ini kita mulai penanaman jagung skala besar, jadi kemugkinan hasil kurang memuaskan, untuk itu peran penyuluh setelah penanaman ini aktif melaporkan setiap kendala maupun perkembangan dari tanaman tersebut,”ujarnya.
Sementara Kadis Pertanian Humbahas, Junter Marbun dalam laporannya menyatakan penanaman jagung itu dilakukan dihamparan seluas kurang lebih 23 hektar pada lahan masyarkat yang tergabung dalam kelompok. “Untuk saat ini lahan yang siap ditanam seluas kurang lebih 23 hektare dan selanjutnya akan berjenjang dan berkelansungan diberbagai Kecamatan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Hutapaung Jamotan L Gaol mengharapakan tanaman jagung skala besar itu menjadi langkah awal dari sebuah harapan besar bagi warga di Desa itu salah satu desa penghasil jagung.
Dia juga menjelaskan bahwa lahan yang ada saat ini merupakan lahan yang sudah pernah ditanamai tanaman ubi kayu. “Lahan seluas 23 hektar ini sebelumnya sudah pernah ditanami ubi kayu, namun hasilnya kurang memuaskan sehingga dengan adanya program pemerintah atas tanaman jagung ini, warga sepakat mengalihkannya untuk menanami jagung, mudah mudahan kedepan hasil jagung ini mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Hutapaung, R Siregar mengungkapkan pihaknya membutuhkan kompos untuk mendukung pertumbuhan jagung tersebut. Selain itu juga dibutuhkan semprotan rumput. “Kami mohon pemkab memberikan perhatian dan dukunganya,” pungkas Siregar, dan langsung disikapi Bupati serta memberikan sinyal pada Kadis Pertanian untuk segera merealisasinya.
Secara khusus, Jhon Purba Staf PT Dupont Indonesia Pioneer kepada Medan Bisnis mengatakan bahwa jenis benih P33 beruang yang diproduksi PT Dupont cocok ditanam didaerah dataran tinggi, karena tongkolnya tahan busuk,dengan estimasi produksi yang dihasilkan 13 ton per hektarnya,” bibit jagung ini sangat cocok ditanam di daerah dataran tinggi, karena tahan busuk dan itu sudah berdasrakan hasil penelitian yang dilakukan oleh pihak perusaan,” katanya.