Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Maluku. Kementerian ESDM dan PT Pertamina (persero) telah menargetkan selama 3 tahun yakni (2016 -2018) 148 titik penyalur BBM satu harga di wilayah Indonesia khususnya daerah Terluar, Terpencil dan Terdepan (3T) harus dibangun. Namun hingga saat ini baru 25 titik yang sudah dicapai.
Pada tahun 2017 seharusnya lembaga penyalur BBM satu harga sudah terbangun di 54 titik, namun hingga akhir September baru 25 titik Lembaga Penyalur yang sudah diresmikan, untuk itu sisa 29 titik lagi harus diupayakan dalam waktu 3 bulan ke depan.
"Memang dari program kita tahun 2017 akan meresmikan 54 titik penyaluran BBM satu harga, namun baru 25 yang sudah dicapai maka sisanya akan dilaksanakan dalam waktu 3 bulan ke depan," ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial, Selasa (2/10).
Ego menambahkan, untuk mengejar ketertinggalan itu pihaknya telah meminta PT. Pertamina (Persero) untuk bekerja keras dalam waktu 3 bulan mencapai target tersebut.
"Memang sebagai sudah dalam tahap pembangunan. Kita harapkan di akhir tahun 2017 bisa 54 titik harus tercapai," katanya.
Untuk provinsi Maluku ada 4 dan SPBU Kompak yaitu di desa Amalatu merupakan yang pertama dan 3 lagi akan segera diresmikan yakni di Airbuaya di Buru, di pulau Aru dan di kabupaten Rajawou.
"Ini sesuai arahan bapak Presiden RI agar seluruh wilayah Indonesia warga dapat merasakan harga BBM sama seperti di Jawa," tegas Ego.
Karena program BBM satu harga bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati seluruh bangsa Indonesia khususnya di kawasan Indonesia Timur dan daerah 3 T ( Terluar, Tertinggal dan Terdepan) di seluruh wilayah Indonesia.
Ego Syahrial menambahkan, terkait pegawasan program BBM satu harga tersebut sudan menjadi tugas dari BPH Migas, tentunya semua program akan berhasil kalau semua pihak bekerja sama, termasuk pemerintah daerah untuk menetapkan harga tertinggi dalam satu daerah. (dtf)