Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Las Vegas. Kepolisian Las Vegas, Amerika Serikat telah menemukan total 34 senjata api milik pelaku penembakan brutal, Stephen Paddock. Itu termasuk 16 senjata yang ditemukan dari kamar hotelnya di Madalay Bay Resort and Casino, Las Vegas dan 18 senjata api di rumahnya di Mesquite, Nevada.
Sebagian dari senjata itu termasuk senjata-senjata otomatis atau senapan semiotomatis yang secara ilegal dimodifikasi menjadi senjata mesin, yang digunakan dalam penembakan brutal di konser pada Minggu (1/10) malam waktu setempat. Bahkan di rumahnya di Mesquite, polisi juga menemukan bahan peledak dan beberapa ribu peluru amunisi.
Adik Stephen, Eric Paddock mengaku kaget mendengar begitu banyak senjata api yang dimiliki kakaknya. "Darimana dia mendapatkan senjata-senjata otomatis itu? Dia tak punya latar belakang militer atau apapun seperti itu," cetus Eric. Sepengetahuannya, kakaknya itu hanya memiliki dua pistol yang disimpannya dengan aman, dan sebuah senapan panjang, namun bukan senjata otomatis.
Menurutnya, kakaknya itu sama sekali bukan orang yang keranjingan senjata. "Dia tak pernah menarik senjata apinya, itu tak masuk akal," ujar Eric seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (3/10).
"Kami sedang mencoba memahami apa yang terjadi. Kami bingung," tuturnya.
Menurut dua toko tempat Stephen membeli senjata, pensiunan akuntan ini memperoleh senjatanya secara legal. Dia telah melewati semua pemeriksaan latar belakang yang diperlukan sebelum membeli senjata. Dia pun tidak memiliki catatan kriminal.
Pria berumur 64 tahun itu memesan sebuah suite besar di lantai 32 Madalay Bay Resort and Casino pada 28 September. Pegawai hotel telah memasuki kamar yang disewanya beberapa kali dan tidak melihat ada yang mencurigakan. Namun ternyata dari atas kamar itulah, pada Minggu (1/10) malam waktu setempat dia menembaki para pengunjung konser, dan menewaskan 59 orang dan melukai ratusan orang lainnya.
ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas penembakan tersebut, namun otoritas AS menyatakan mereka tidak menemukan hubungan antara pelaku dengan organisasi teroris internasional manapun.
(dtc)