Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnisdaily - Medan. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan tertarik menjalin kerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (Sumut), Jalan Karya Jaya, Medan.
Rencana tersebut disampaikan setelah sejumlah staf pengajar melihat koleksi pohon induk dan bibit varietas unggul yang ada BIH tersebut, Rabu (4/10/2017).
“Kalau diizinkan, kami ingin bekerja sama dengan BIH Gedung Johor agar tempat ini bisa dijadikan sarana belajar bagi anak-anak murid MTsN 2 Medan untuk mengenal tanaman unggul Sumatera Utara,” kata Ketua Rumpun IPA MTsN 2 Medan, Nurjani kepada Kepala UPTD BIH Gedung Johor, Baharuddin Siregar.
Bersama rekan guru lainnya, seperti Masdoharni, Jusliana dan M Syafrial, Nurjani mengaku baru mengetahui Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) memiliki koleksi tanaman unggul asli Sumut yang lengkap. Dan itu ditambah lagi BIH dengan fasilitas laboratorium kultur jaringan.
Bahruddin Siregar menjelaskan, di BIH ini ada puluhan pohon yang menjadi pohon induk rata-rata kelas mutu benih label putih dan ungu, seperti kuini barus asal Tapanuli Tengah, belimbing sembiring asal Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, jambu air deli hijau dan kesuma merah, cempedak sumana, rambutan brahrang, pisang barangan dan duku tembung.
Menurut Bahruddin, tanaman buah varietas unggul itu sudah dilepas pihak Kementerian Pertanian (Kementan).
“Fungsi BIH Gedung Johor mengumpulkan benih varietas unggul yang sudah dilepas Kementan,” ungkapnya.
Dikatakannya, laboratorium kultur jaringan yang dimiliki BIH Gedung Johor, merupakan salah satu teknik memperbanyak tanaman secara aseptik yang ditujukan kepada bagian/sel/jaringan suatu tanaman.
Bagian/sel/jaringan dari satu tanaman tersebut dimaksudkan untuk bergenerasi sendiri, sehingga serupa dengan tanaman asli indukannya.
Selain itu juga menghasilkan tanaman bebas virus, menghasilkan bibit dalam jumlah besar dalam waktu singkat serta kesehatan dan mutu bibit kultur jaringan lebih terjamin.