Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Partai Hanura memberi sinyal akan bergabung bersama PDIP untuk membentuk poros baru dengan mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Pilgub Jawa Timur. Hal ini melihat dinamika perpolitikan di Pilgub Jatim dan PDIP hingga hari ini belum menentukan calonnya.
Wasekjen DPP Hanura Yunianto Masteng Wahyudi memandang PDIP mungkin saja memanfaatkan peluang mengusung calon sendiri dengan majunya dua kader NU di Pilgub Jatim. Hal ini setelah Mensos Khofifah Indar Parawansa resmi mengambil formulir pendaftaran cagub Jatim ke Demokrat.
"Sangat mungkin PDIP memberangkatkan calon gubernur sendiri, dan kesempatan mengambil suara ketika dua orang kader NU berkompetisi," kata Masteng di Jl Musi, Surabaya, Rabu (4/10/2017).
Namun, menurut Masteng, PDIP memiliki kursi yang tidak cukup jika harus mengusung calonnya sendiri karena hanya memiliki 19 kursi di DPRD Jatim. PDIP tinggal mencari 1 kursi untuk memenuhi syarat 20 kursi.
Bagi Masteng, tidaklah sulit untuk PDIP mengajak partai lain bergabung untuk mengajukan penantang Gus Ipul dan Khofifah. Hanura, yang memiliki dua kursi, sangat mungkin diajak bergabung. Apalagi sampai saat ini belum ada dukungan hitam di atas putih untuk Khofifah.
"Bisa jadi (gabung PDIP), apa yang nggak mungkin di politik. Apalagi ketua umum kita memiliki hubungan yang cukup baik dengan Bu Megawati," tambahnya.
Jika benar PDIP bergabung dengan PDIP, Masteng memprediksi calon yang akan diberangkatkan adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Wakilnya Pak Anas (Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas). Kedua sosok itu mewakili kepentingan nasionalis dan religius atau NU," kata Masteng memprediksi.
Ia melihat peta politik di Jawa Timur cukup dinamis selama belum ada rekomendasi dari parpol. Peta politik bisa cepat berubah.
Lantas bagaimana dengan Gus Ipul? Masteng menilai PKB akan mengajukan Ketua PKB Jatim Halim Iskandar sebagai pasangan Gus Ipul.
"Kan PKB sendirian, tapi 20 kursi bisa maju sendirilah, misal Gus Ipul dengan Pak Halim. Bisa jadi lebih dari tiga pasangan yang maju nantinya," katanya.
Apalagi, kata dia, Gerindra, PAN, dan PKS juga belum menunjukkan calonnya. Ada kemungkinan mereka akan berkoalisi untuk mengusung sendiri.
"Juga usung calon sendiri. Kita lihat saja nanti bisa empat calon pasangan," pungkas Masteng. dtc