Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Sumut Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Medan, Januari Siregar kecewa terhadap Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang belum merespon permintaan warga untuk membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) di Medan Selayang.
"Padahal sekolah di lokasi itu sangat dibutuhkan, dan masyarakat sudah mengajukan keluhan ini kepada saya saat kegiatan reses 8 bulan lalu," ujarnya kepada wartawan di gedung dewan, Kamis (5/10/2017).
Dijelaskannya, permintaan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang itu sudah diajukan dan tertampung pada APBD 2017 dengan nilai anggaran sekitar Rp 2,5 miliar. Di mana bangunan dilakukan di atas tanah kosong yang dibuat BPN menjadi hak Pemko Medan seluas 1 hektar.
"Tanah ini sekarang dikuasai masyarakat, tapi dibuat BPM menjadi hak Pemko Medan karena belum ada alas haknya. "Tapi sampai sekarang tidak direspon Walikota Medan, padahal sudah ada surat permohonan dari Pemprovsu untuk menanggapi hasil reses DPRD Sumut kemarin," ucap Januari.
Hal tersebut, lanjutnya, menunjukkan pemimpin Kota Medan saat ini tidak peduli terhadap pendidikan. Karena di lokasi itu masyarakat membutuhkan sekolah yang selama ini jarak jauh harus ditempuh bahkan membuat banyak yang harus berhenti sekolah.
"Informasinya di tanah itu Pemko Medan mau bangun SMP, tapi sampai sekarang tidak juga dibangun dan tanah tidak diurus. Kalau walikota mau, tanah itu bisa dibagi untuk bangun SMP dan SMA dengan bangunan dapat ditingkatkan," katanya.
Diungkapkan Januari, mungkin saja respon yang lambat ditanggapi Pemko Medan ini karena menilai tidak ada lagi wewenang kabupaten/kota terhadap SMA.
"Memang ini menjadi wewenang Pemprov tapi yang sekolah kan warga Kota Medan. Pemko Medan memang tidak peduli terhadap pendidikan masyarakat. Ini perlu dievaluasi. Mengurus pemerintahan ini bukan mencari untung rugi," tegasnya.