Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan kehadiran SPBU dengan nama Vivo. SPBU ini berlokasi di Jalan Raya Cilangkap, Jakarta Timur. SPBU yang sempat beroperasi beberapa hari ini dimiliki oleh PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI).
Nah, saat ini, SPBU Vivo belum beroperasi kembali karena belum lengkap izinnya. SPBU Vivo sempat menjual bensin RON 88, setara dengan premium dengan harga Rp 6.550 per liter. Bensin RON 88 milik SPBU Vivo dijual dengan merek Revvo 88.
Sementara untuk BBM jenis Revvo 90 atau setara Pertalite seharga Rp 7.500/liter. Kemudian Revvo 92 setara Pertamax dijual Rp 8.250/liter.
Anggota Komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar mengungkapkan dengan kehadiran SPBU Vivo beberapa waktu lalu membuat pihaknya mengetatkan pengawasan operasi SPBU yang belum berizin. Pasalnya, badan usaha harus memiliki izin terlebih dahulu sebelum beroperasi atau menjual BBM di SPBU.
"Kami melakukan kegiatan pengawasan langsung ke SPBU," kata Ibnu di kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2017).
Ibnu menambahkan, PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI) selaku pemilik SPBU VIVO sudah memiliki izin, akan tetapi nama SPBU Vivo belum memiliki Surat Keterangan Penyalur (SKP) untuk memperjualbelikan BBM.
"Vivo, badan usaha berizin tapi penyalurnya belum berizin. Badan usaha sudah kita tanyakan tapi dari penyalurnya stasiun pompa diurus izinnya," ujar Ibnu.
Selain itu, SPBU VIVO seharusnya tidak menjual bensin RON 88, yang juga dijual Pertamina dengan merek premium. Pasalnya, premium adalah BBM penugasan dan hanya boleh dijual oleh penyalur BBM yang ditunjuk pemerintah, salah satunya Pertamina.
"Spesifikasinya sama seperti BBM penugasan. Enggak ada yang jual premium selain Pertamina," tutur Ibnu. (dtc)