Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya - Musim haji Tahun 2017 sudah berakhir. Seluruh kelompok terbang (kloter) dari Debarkasi Surabaya sudah kembali ke tanah air. Namun, masih ada 8 jamaah yang tertinggal di Arab Saudi, karena sakit.
"Hari ini kloter terakhir yang sudah tiba di tanah air. Dan masih ada 8 jamaah yang masih di Arab Saudi karena sakit," kata Kepala Bidang Pemberangkatan Haji Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Achmad Faridul Ilmi kepada wartawan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (6/10/2017).
Hingga kloter 83 (terakhir), jumlah jamaah haji yang sudah tiba di tanah air sebanyak 36.709 orang, terdiri dari 26.294 jamaah haji dan 415 petugas haji.
Selama musim haji 2017, jamaah dari debarkasi Surabaya yang sakit di Arab Saudi sebanyak 44 orang. Dari jumlah tersebut, mereka yang meninggal dunia sebanyak 20 orang. Mereka yang sebelumnya sakit dan sudah diperbolehkan pulang sebanyak 16 orang. Sedangkan yang sampai hari ini, masih ada 8 jamaah yang belum pulang karena sakit.
8 Jamaah itu diantaranya, Kusnan Mustam, Kloter 1 dari Kediri. Moh Muhtar Abdulloh Kloter 4 dari Kabupaten Kediri. Suatim Marsait Dollah Kloter 41 dari Kabupaten Malang. Kasijadi Zaenal Fatah Abdul H Kloter 47 dari Kabupaten Pasuruan. Nurbuna Munali Bahet Kloter 54 dari Kabupaten Lumajang. Mami Lasiman Djamal Kloter 73 dari Kabupaten Sidoarjo. Ali Murtadho Kloter 75 dari Kabupaten Jombang. Kasiyanto Wiro Darinten Kloter 75 dari Kabupaten Jombang.
"Kita doakan bersama, mudah-mudahan cepat sembuh dan kembali ke tanah air," ujar Faridul yang juga Sekretaris PPIH Surabaya.
Sedangkan jamaah haji musim Tahun 2017 dari Debarkasi Surabaya yang meninggal dunia sebanyak 140 orang. Sebanyak 136 orang meninggal di Arab Saudi. 1 orang meninggal dunia saat di Asrama Haji Sukolilo. 1 jamaah meninggal dunia saat perjalanan pulang dan 2 orang meninggal dunia saat berada di pesawat.
"Kementerian Agama Jawa Timur akan segera melakukan evaluasi, agar pelayanan haji tahun mendatangan lebih baik, terutama berkaitan dengan visa. Proses pengurusan visa akan kita mulai lebih awal, sekitar bulan Januari 2018," jelas Faridul. dtc