Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Blitar. Askuri, pemilik toko emas Permata Jaya sempat melakukan perlawanan saat tokonya disatroni perampok. Dia bahkan dengan berani berkelahi dengan seorang pelaku yang memaksanya untuk menyerahkan semua perhiasan emas dagangannya.
Kenapa Pria 66 tahun itu berani melawan? Ternyata Askuri tahu jika senjata yang dipakai perampok palsu.
"Korban berani melawan. Bahkan sampai berkelahi dengan salah satu pelaku. Katanya, dia lihat pistol laras pendek yang diarahkan padanya itu mirip mainan. Warnanya agak mengkilat seperti pistol mainan plastik," tutur Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono saat dihubungi Jumat (6/10/2017).
Saat Askuri berkelahi dengan salah satu pelaku, satu pelaku lain mengarahkan pistolnya pada istrinya dan seorang wanita lain yakni penjaga toko. Para wanita yang tak berkutik, membuat tiga pelaku lain bebas menggasak sebanyak 2 kg perhiasan emas yang terpajang di etalase toko itu.
"Akibat perkelahian itu, korban terluka di bagian keningnya," ungkap Heri.
Toko emas Permata Jaya milik Askuri disatroni enam perampok tadi siang. Saat itu toko yang berlokasi di Pasar Cangkring, Ponggok, Blitar itu kondisinya sepi.
"Pemilik toko sebenarnya bersiap untuk salat Jumat. Kondisi sekitar pasar dan tokonya sedang sepi. Tiba-tiba lima orang masuk tokonya sambil menodongkan benda yang menyerupai senjata ," papar Heri.Upaya korban untuk menyelamatkan dagangannya tidak berhasil. Kawanan perampok berhasil menggondol emas seberat 2 kg. Akibat kejadian ini, korban menanggung kerugian sekitar Rp 100 juta. (dtc)