Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Dalam survei SMRC, elektabilitas Ketum Gerindra Prabowo Subianto merosot dan Presiden Joko Widodo juga tidak melebihi 50 persen untuk Pilpres 2019. Meski begitu, Hanura menilai posisi Jokowi masih memimpin atas Prabowo.
"Elektabilitas itu sesuatu yang dinamis, bisa turun dan naik. Biasanya ada disebabkan oleh momentum politik tertentu atau ada masalah yang berhubungan dengan perekonomian," ujar Wasekjen Hanura Dadang Rusdiana saat dihubungi detikcom, Jumat (6/10/2017).
Namun, menurutnya, pergerakan soal elektabilitas tidak statis. Dadang mengatakan bisa saja ketika pembangunan yang dilakukan Presiden selesai, hal tersebut bisa menaikkan angka persentase elektabilitas Jokowi.
"Tetapi itu pergerakannya tidak statis. Bisa jadi, di akhir tahun, ketika pembangunan di tahun anggaran yang berjalan angka serapan mendekati angka 90 persen, biasanya elektabilitas Presiden akan meningkat kembali," jelasnya.
"Jadi kondisi turunnya elektabilitas Jokowi sifatnya sementara," lanjut Dadang.
Dadang menuturkan angka persentase elektabilitas Jokowi dengan Prabowo terpaut jauh. Sehingga, menurutnya, Jokowi masih memimpin pertarungan.
"Tapi kalau kita lihat bahwa pesaing terdekat Jokowi, Pak Prabowo, justru jauh sekali, tinggal 12 persen. Jadi, kalau kalkulasi hasil survei ini kita orientasikan untuk menghadapi Pilpres 2019, Pak Jokowi masih leading," ungkap Dadang.
"Jadi saya memprediksi di akhir tahun ini elektabilitas Pak Jokowi akan kembali melampaui angka 50 persen," sambung Sekretaris F-Hanura di DPR ini.
Seperti diketahui, survei SMRC digelar pada 3-10 September 2017. Populasi survei adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih. Sampel berjumlah 1.220 dan dipilih secara acak (multistage random sampling). Sedangkan margin of error survei sebesar +/- 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control dipilih secara acak sebesar 20 persen dari total sampel.
Berikut ini hasil elektabilitas capres versi survei SMRC:
1. Jokowi 38,9%
2. Prabowo 12,0%
3. Susilo Bambang Yudhoyono 1,6%
4. Anies Baswedan 0,9%
5. Basuki Tjahaja Purnama 0,8%
6. Jusuf Kalla 0,8%
7. Hary Tanoe 0,6%
8. Surya Paloh 0,3%
9. Agus Yudhoyono 0,3%
10. Ridwan Kamil 0,3%
11. Gatot Nurmantyo 0,3%
12. Mahfud MD 0,3%
13. Tuan Guru Bajang 0,2%
14. Chairul Tanjung 0,2%
15. Sri Mulyani 0,1%
16. Patrialis Akbar 0,1%
17. Megawati Soekarnoputri 0,1%
18. Sukarno 0,1%
19. Tommy Soeharto 0,1%
20. Gus Dur 0,1%
21. Wiranto 0,1%
22. Risma 0,1%
23. Tidak jawab/rahasia 41,9% . (dtc)