Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Asosiasi Olimpian Indonesia meminta pengurus
cabang-cabang olahraga agar ikut mempertanggungjawabkan prestasi para
atlet dalam kejuaraan multicabang olahraga internasional, terutama
dalam Asian Games 2018.
"Bukan hanya menteri atau kementerian yang bertanggung jawab terhadap
keberhasilan kontingen Indonesia. Tapi, pengurus cabang olahraga harus
ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan atlet-atlet mereka sesuai
dengan target yang mereka katakan," ujar Ketua Umum IOA Richard Sam
Bera seusai bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di
Jakarta, Rabu.
Mantan atlet renang itu mengatakan pengurus cabang-cabang olahraga itu
semestinya mempunyai indeks kinerja (KPI) yang jelas terkait
pencapaian target prestasi dalam kejuaraan internasional.
"Tercapai atau tidak targetnya, harus ada KPI yang jelas. Itu
tergantung dari cabang-cabang olahraga untuk melaksanakan persiapan
atlet-atlet mereka," kata Richard.
Namun, Richard mengatakan wujud pelaksanaan indeks kinerja pengurus
cabang olahraga terkait prestasi para atlet mereka akan diumumkan
lebih lanjut oleh Menpora.
IOA, lanjut Richard, juga berharap rencana pemerintah untuk menghapus
Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak berdampak
terhadap persiapan para atlet nasional jelang Asian Games 2018.
"Persiapan menuju Asian Games 2018 itu menjadi prioritas utama karena
ajang itu sekaligus sebagai kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Persiapan kami dahulu menghadapi Olimpiade itu sampai bertahun-tahun
dan bukan dalam hitungan bulanan," kata Richard.
Asosiasi mantan-mantan atlet Indonesia yang mewakili Merah-Putih dalam
ajang Olimpiade itu lembaga baru yang menggantikan Prima harus menaruh
perhatian besar terhadap persiapan para atlet nasional jelang Asian
Games.
"Kami ingin melihat lebih banyak lagi atlet Indonesia yang mengikuti
Olimpiade. Biarkan mereka berlatih dengan tenang tanpa ada kegaduhan
pembentukan lembaga-lembaga olahraga," ujar Richard yang juga menjadi
anggota Dewan Pelaksana Program Indonesia Emas itu.ant