Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri
Sultan Hamengku Buwono X, mengusulkan agar rencana Tol Bawen-
Yogyakarta diubah menjadi jalan layang saja. Sultan menjelaskan,
rencana pembangunan tol melintasi DIY itu akan melewati banyak situs-
situs cagar budaya di sekitar rencana trase tol, sehingga sulit untuk
merealisasikan pembangunannya.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry
Trisaputra Zuna mengatakan, pihaknya belum pernah menerima penolakan
terkait pembangunan proyek ini. Namun demikian, Herry bilang
Pemerintah Kabupaten Sleman, pernah meminta adanya perubahan struktur
konstruksi jalan tol di daerah Saluran Mataram dibangun melayang. Hal
ini menurut dia akan difasilitasi dalam pengerjaannya nanti.
"Saya sih enggak lihat seperti itu (penolakan). Kalau Yogyakarta-
Bawen, terakhir rapat bareng dengan Pemprov Yogya yang dihadiri Pemkab
Sleman, berdasarkan masukan dari sana, diinginkan ada elevated di
Saluran Mataram. Dan kita sudah sesuaikan dengan masukan tadi. Jadi di
atas Saluran Mataram itu dibangun elevated," kata Herry saat dihubungi
di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Lanjut Herry, pembangunan tol pun nantinya tak akan sampai ke dalam
kota Yogyakarta, sehingga akan meminimalisasi dampak pembangunan tol
ke masyarakat. Selain itu, jika pembangunan yang dilakukan melayang
(elevated) terus dilanjutkan, maka biaya investasi akan sangat besar
sehingga bisa berdampak ke tarif yang terlalu tinggi nantinya.
"Memang tidak bisa masuk sampai ke dalam kota, terlalu jauh karena
nanti akan mahal kalau semua elevated. Kami juga berpikir, kalau tol
cuma sampai ke lingkar luar saja. Nanti tolnya sampai di luar,
terhubung dengan jalan yang ke Solo maupun Kulonprogo," ujar Herry.
Herry menegaskan, sejauh ini pembahasan yang dilakukan dengan
Pemerintah Daerah terkait yang dilalui pembangunan tol ini tidak ada
masalah.
"Hanya nanti pas masuk ke daerah Sleman, yang di saluran Mataram
dibangun elevated. Tapi dibangunnya enggak sampai masuk ke dalam kota
mungkin," tutur dia.
Saat ini, KPPIP sendiri masih terus melakukan kajian terkait penentuan
trase yang akan dilalui. Setelah penentuan trase, maka akan dilakukan
permohonan penentuan lokasi yang akan ditetapkan oleh Gubernur daerah
terkait.
"Nanti formalnya, setelah pengajuan penetapan lokasi, baru bisa tahu
akan ditolak atau tidak. Tapi, sekarang ada masukan yang di Saluran
Mataram, ya kita akan akomodasi," pungkasnya.dtc