Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ikan patin (dori) berbentuk fillet asal Vietnam dinyatakan berbahaya karena mengandung zat tripolyphosphate melebihi ambang batas. Kini, ikan patin asal negara tetangga di ASEAN itu mulai hilang dari pasaran.
Dipantau detikFinance dari salah satu ritel modern di kawasan Sudirman pada Rabu (11/10/2017), ikan Dori asal Vietnam tidak ditemukan lagi. Yang ada justru ikan patin impor dari Thailand.
"Ini ikan Dori fillet maupun yang fresh impor dari Thailand. Per kilonya Rp 110 ribu," ucap salah satu pegawai ritel modern yang didatangi detikFinance, Rabu (11/10/2017).
Selain itu, di ritel modern kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, hanya menjual produk ikan dori lokal. Si pegawai ritel memastikan produk yang dijual hanya produk lokal.
"Kita jualnya ikan Dori lokal aja. Impor nggak ada," ucapnya.
Sementara itu, di kawasan lainnya salah satu penjual mengaku kehabisan ikan Ddri asal Vietnam. Pasalnya saat ia memesan justru diberikan ikan Dori lokal.
"Kita biasanya dori dari Vietnam tapi sekarang nggak ada stoknya. Jadi dikirimnya dori yang lokal," terangnya.
Sebagai informasi, untuk membedakan ikan Dori lokal dan ikan Dori asal Vietnam, Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Widodo Sumiyanto, mengatakan ada beberapa ciri fisik yang membedakan fillet dori Vietnam dengan fillet milik lokal. Selain dari adanya label yang menerangkan bahwa prodyj tersebut adalah Dori Vietnam.
"Ciri fisik antara lain warna Dori Vietnam putih bersih sedangkan Patin Indonesia agak pinky (merah muda). Selain itu, lapisan es yang menyelimuti produk Dori Vietnam lebih tebal dibandingkan Patin Beku Indonesia," jelasnya.
Dijual online
Meski mulai hilang dari peredaran, ikan patin asal Vietnam masih dijual di toko online. Dilihat dari salah situs penjualan online ternama, laman tersebut menuliskan judul 'Ikan Dori Fillet Premium 4pcs/kg'. Selain itu, penjual juga menuliskan nomor teleponnya di deskripsi produknya.
detikFinance menghubungi penjual ikan tersebut. Saat ditanya, ia mengaku menjual ikan patin asal Vietnam lebih murha dari ritel modern.
"Ikannya import dari Vietnam harganya Rp 63 ribu. Kalau yang lokal Rp 55 ribu. Harganya lebih murah memang dari supermarket karena kami supplier," terangnya saat dihubungi detikFinance, Rabu (11/10/2017).
Selain itu, ia juga mengaku ikan patin asal Vietnam milikinya biasa dibeli untuk memenuhi pesanan restoran dan katering.
"Kami supplier ke restoran dan katering. Biasanya dalam kota saja seperti Depok dan Cibubur," ucap pria yang mengaku berjualan di kawasan Jakarta Barat ini.
Walaupun begitu, ia juga tak menolak untuk memenuhi permintaan dari luar kota asalkan pemesanan minimal seberat 35 kilogram. (dtc)