Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan detail pembentukan Densus Tipikor dalam rapat bersama Komisi III DPR. Tito menjelaskan soal anggaran hingga struktur Densus Tipikor.
"Struktur Densus ini akan dibawahi seorang bintang dua, akan dibentuk satgas tipikor di kewilayahan yang dibagi 3 tipe dan kedudukan kadensus berada langsung di bawah kapolri," ujar Tito di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10).
Tito menyebut total personel Densus Tipikor lebih dari 3.000 orang. Tito lalu menjelaskan detail anggaran.
"3.560 Personel ini bisa kita penuhi dari yang sudah ada. Anggaran bahwa perlu dipikirkan tentang satu, penggajian kepada anggota supaya mereka sama dengan di KPK. Sistem anggaran penyidikan dan penyelidikan jangan indeks tapi adcost, ini kelebihan di teman KPK mungkin diterapkan di densus," tutur Tito.
Panjang lebar, Tito menyebut detail anggaran ini. Jika ditotal, Densus Tipikor membutuhkan biaya lebih dari Rp 2 triliun untuk beroperasi.
"Belanja pegawai 3.560 Rp 786 M, barang untuk operasi lidik dan sidik Rp 359 M, belanja modal Rp 1,55 T termasuk pembentukan sistem dan kantor pengadaan alat-alat lidik, surveilance, penyidikan dan lain-lain," papar Tito.
"Total semuanya Rp 2,6 T. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan KemenPANRB dan kedua sudah kami sampaikan ke Presiden pada saat paripurna dua bulan lalu dan beliau meminta kalau sudah ada konsep dipaparkan ke ratas. Kami ajukan surat permohonan paparan di ratas diikuti kementerian dan lembaga lainnya," pungkas Tito. (dtc)