Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kalangan pengusaha menyebut biaya logistik di Indonesia masih terlampau mahal lantaran kurangnya infrastruktur serta banyaknya biaya yang ditanggung. Hal ini tercermin dari tingginya biaya pengiriman satu kontainer yang relatif lebih mahal daripada mengirim barang ke luar negeri.
"Saya kirim barang dari Jakarta ke Balikpapan bisa habis Rp 30 juta, sementara saya kirim barang dari Jakarta ke Surabaya Rp 10 juta. Sama kayak saya kirim barang ke Busan (Korea Selatan) juga Rp 10 juta. Padahal jarak ke Busan 11 hari, ke Surabaya sehari semalam sampai," kata Ketua Komite Tetap Pengembangan Konstruksi dan Infrastruktur Kadin, Dandung Harnito di JIExpo, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Menuru Dandung, masalah klasik infrastruktur ini pula yang membuat investasi terhambat di luar Jawa. Infrastruktur dasar seperti jalan, kata dia, merupakan tanggung jawab pemerintah.
"Tanjung Buton ke Siak itu cuma 25 km, tapi minta ampun jalan ke sana, bisa berjam-jam. Enggak mungkin kita bangun infrastruktur, yang bangun infrastruktur ini ya pemerintah yang siapkan," tutur Dandung.
Pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah yang membangun banyak jalan tol, sehingga dengan sendirinya menciptakan banyak peluang investasi di wilayah yang dilewati jalan tol.
"Nah ini saya senang ada jalan tol. Kita pengusaha melihat dimana ada bangun tol, di situ ada kesempatan, bangun pabrik di sana. Begitu nanti kebangun semua, kita jadi mudah berusaha. Pengusaha konstruksi juga senang karena ikut terlibat," pungkas Dandung. (dtc)