Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Para Menteri Transportasi negara anggota ASEAN tandatangani sejumlah kesepakatan terkait sektor transportasi.
Hal ini dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat pimpin langsung Delegasi RI pada Pertemuan ke-23 ASEAN Transport Ministers Meeting (23rd ATM) yang dihelat pada 12-13 Oktober 2017 di Singapura, Jumat (13/10) waktu setempat.
"Para Menteri Transportasi ASEAN tandatangani 4 buah kesepakatan yaitu terkait dengan dengan liberalisasi bidang jasa transportasi udara, domestic code share di kawasan ASEAN, saling pengakuan sertifikasi kru pesawat dan sebuah kesepakatan terkait fasilitasi angkutan lintas batas dengan menggunakan angkutan darat," jelas Menhub Budi.
Lebih lanjut dikatakan Menhub pertemuan tingkat Menteri ASEAN ini diselenggarakan tiap tahun dengan agenda mendengarkan laporan-laporan dari working group transportasi di ASEAN yaitu working group terkait air transport, maritime transport, land transport dan facilitation.
Sebelum pertemuan tingkat Menteri, telah dilaksanakan pertemuan Senior Transport Officials Meeting (STOM) yang membahas beberapa dokumen dan draft kesepakatan untuk disahkan pada pertemuan tingkat Menteri ini.
Beberapa hal yang diajukan untuk pengesahan para Menteri ASEAN Menteri ASEAN hari ini, Jumat (13/10) adalah ASEAN Foreign Operator Safety Assessment (AFOSA) Terms of Reference (TOR), ASEAN Air Traffic Management (ATM) Master Plan, Disaster Prevention and Mitigation Guidelines for Ports in ASEAN, Memorandum of Understanding between the Authorities in charge of Aircraft Accident Investigation of ASEAN Member States and the Civil Aviation Administration of China on Cooperation relating to Aircraft Accident and Incident Investigation, dan Inisiatif kerja sama dalam kerangka ASEAN-Jepang.
Di sela-sela pertemuan tingkat Menteri, Menhub Budi mengatakan telah melakukan beberapa pertemuan bilateral diantaranya dengan Menteri Tranportasi Malaysia dan US ASEAN Business Coucil (USABC).
"Saya bertemu Menteri Tranportasi Malaysia dan mendiskusikan tentang percepatan pengoperasian Ro-Ro rute Dumai-Malaka, rencananya Ro-Ro ini akan dioperasikan pada 2019. Sudah ada operator kapal yang menyatakan ketertarikannya untuk melayani rute ini," ungkapnya.
Hal lainnya, Menhub menjelaskan kedua Menteri Transportasi juga membahas kemungkinan peran serta BUMN Malaysia dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia, salah satunya Menhub menawarkan pembangunan kereta api dengan skema Public Private Partnership.
"Dengan Malaysia, kami juga membahas kemungkinan peran serta BUMN Malaysia dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. Sedangkan dari pihak Malaysia menyampaikan ketertarikannya membeli produk kereta api dalam negeri buatan PT INKA, ini bagus sekali," ujarnya.
Begitupun dengan US ASEAN Business Council (USABC), Menhub menyampaikan keinginan swasta Amerika untuk berpartisipasi dalam membangun jaringan konektivitas guna meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Tadi Vice President Policy United States ASEAN Business Council menyampaikan keinginan swasta Amerika untuk berpartisipasi dalam membangun jaringan konektivitas. Beberapa proyek juga saya tawarkan seperti pengembangan infrastruktur transportasi kereta perkotaan, bandara Lombok dan Kuala Namu serta pengembangan pusat kargo di Jakarta dan Medan," ucap Menhub.
Terkait hal ini, Menhub menyambut baik keinginan swasta Amerika dan memastikan akan segera menindaklanjutinya pada level operasional. Menhub berharap akan ada kerja sama terkait pelaksanaan sejumlah proyek tersebut.
Pertemuan 23rd ATM diselenggarakan back to back dengan Pertemuan ke-44 ASEAN Senior Transport Officials Meeting (44th STOM) dan pertemuan telah diselenggarakan di Singapura sejak 9 Oktober 2017 yang lalu. (dtf)