Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Budi Gunadi Sadikin resmi ditunjuk menjadi
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada 14
September 2017 lalu. Di Inalum, Budi Gunadi ditugaskan untuk
merealisasikan holding BUMN Tambang.
Budi mengatakan, Kementerian BUMN berencana membentuk enam holding
BUMN, yakni energi, pertambangan, perbankan, perumahan, pangan, dan
konstruksi. Tahun ini, diharapkan holding pertambangan dan energi bisa
terealisasi.
"Memang yang diharapkan beliau (Menteri BUMN Rini Soemarno) yang jadi
duluan adalah energi dan pertambangan. Saya diminta mengurus holding
pertambangan," kata Budi Gunadi di kantornya, Jakarta, Jumat
(13/10/2017).
Budi menjelaskan proses pembentukan holding pertambangan terus
berjalan. Saat ini, kata Budi, prosesnya sedang memasuki penyusunan
Peraturan Pemerintah (PP) khusus tambang untuk pemindahan kepemilikan.
"Tadinya kan Aneka Tambang (Antam), Timah, Bukit Asam dimiliki
langsung oleh negara. Nanti itu dipindahkan ke Inalum. Itu butuh PP,
PP nya itu sekarang sedang di RUPS mudah-mudahan sebulan ini bisa
keluar. Kalau sebulan ini keluar mesti ada proses formal karena tiga
dari anggota holding ini adalah perusahaan Tbk," jelas Budi.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, proses penyelesaian PP itu membutuhkan
waktu 45 hari dari pemberitahuan sebelum RUPS sampai RUPS Luar Biasa.
Di dalam RUPS Luar Biasa itu secara formal dipindahkan kepemilikannya
dari negara ke Inalum.
"Kita menargetkan tahun ini selesai. Kita harapkan tahun ini selesai
Desember sekitar 45 hari mundur November pertengahan minggu ke tiga
sudah diumumkan di publik. Kalau minggu ke tiga diumumkan ke publik,
PP-nya kita harapkan keluar Oktober," terang Budi.
Setelah terbentuk holding tambang itu, Budi berencana untuk menjadikan
Indonesia sebagai hub pertambangan. Menurutnya, saat ini RI memiliki
banyak sekali cadangan sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan
dengan maksimal.
"Cadangan mineral dunia banyak dikuasai oleh kita. Sayangnya kita
hanya gali lempar tidak maksimalkan value creationnya. Padahal ini kan
tidak energi terbarukan. Jadi harusnya ini bisa dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Mungkin oleh negara yang dalam hal ini adalah
holding BUMN pertambangan," jelasnya.
Untuk merealisasikan hal itu, kata Budi, maka holding pertambangan
perlu menguasai cadangan sumber daya mineral. Nantinya, holding
tambang akan mulai mengakuisisi tambang-tambang yang hendak dijual.
"Kalau (holdig tambang) jadi kita menguasai cadangan itu strateginya.
Kita melakukan akusisi yang ada sekarang, baik yang mau dijual atau
jatuh tempo. Pertamina kan ada satu blok Mahakam itu kan jatuh tempo
kan. Sudah ada amanat di UU juga kalau jatuh tempo di kembalikan. Atau
kita lakukan ekpolrasi baru masih banyak loh cadangan-cadangan sumber
daya itu," tuturnya.dtc