Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Potensi komoditas ekspor Indonesia yang
melimpah membuat Indonesia Eximbank kini membidik negara-negara baru
yang merupakan pasar non tradisional. Negara baru ini jarang menjadi
tujuan ekspor Indonesia, mulai dari Afrika, Asia Tengah hingga Asia
Selatan.
Menurut Direktur Pelaksana I Indonesia Eximbank, Dwi Wahyudi, selama
ini negara-negara tersebut kurang dilirik padahal potensinya cukup
besar.
"Kita sekarang khususnya untuk ke depan ini, kita fokus ke non
tradition market. Contohnya negara-negara di Afrika, Asia Selatan dan
Asia Tengah seperti Bangladesh. Selama ini orang takut masuk ke
Afrika. Tapi dengan kita sediakan infrastrukturnya, ini akan bisa
bikin yakin orang," kata dia saat dihubungi detikFinance di Jakarta,
Jumat (13/10/2017).
Adapun rasio pembiayaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ke
negara-negara non tradisional tadi sejauh ini masih relatif kecil.
Sekitar 10-15% untuk Afrika. Dia berharap eksportir Indonesia bisa
melihat peluang besar ini. Produk-produk yang menjadi potensi
contohnya CPO, kertas, tekstil, dan juga karet.
Adanya acara-acara pameran perdagangan diharapkan bisa membantu
memperkenalkan produk ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut.
"Contohnya kemarin kita baru menang 250 gerbong ke bangladesh. Kita
juga coba jajaki trade dengan Nigeria, bisa CPO, train atau lainnya.
Senegal dengan PT Dirgantara Indonesia. Lokomotif dengan Zambia,"
jelas Dwi.
Untuk itu, Dwi bilang saat ini pihaknya fokus untuk memperbaiki sistem
perbankannya dan mempertemukan antara suplai dan permintaan yang ada
di pasar.
"Kita tidak boleh hanya terlena masuk ke negara-negara tradisional.
Kita harus berkembang ke negara non tradisional karena negara lain
sudah mulai masuk juga ke sana," tandas Dwi.dtc