Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bekasi - Saat melintas di jembatan Tanjungpura
perbatasan Karawang - Bekasi, Muhamad Ade Lukman Kumaini tiba - tiba
mempercepat langkah kakinya. Ia terlihat bergegas menghampiri
kerumunan orang di seberang jembatan, yang merupakan wilayah Bekasi.
Dalam kerumunan itu, terdapat istri dan anaknya yang sudah menunggu.
Bunyi rentetan petasan terdengar nyaring ketika Ade memasuki wilayah
Kabupaten Bekasi. Pria 39 tahun itu disambut peluk dan kecup dari
istri serta kedua anaknya pada Jumat siang (13/10/2017).
Setelah hampir satu bulan meninggalkan rumah, akhirnya pria yang
dikenal Ade Kenzo kembali bertemu keluarganya. 24 hari lalu, ia berada
di Tugu Pahlawan, Surabaya. Dari sana, ia berjalan kaki dengan tujuan
istana negara di Jakarta.
Kurang lebih 1.200 km, sudah ia tempuh dengan berjalan kaki. Selama
perjalanan, 8 kaus kaki, 1 sepatu olahraga dan 3 sandal gunung yang ia
pakai telah jebol. Meski demikian, Ade mengaku masih kuat berjalan. Ia
membocorkan trik supaya kuat berjalan jarak jauh. "Saat melangkah,
tumpuan kaki di tumit bukan di telapak depan supaya menghindari lecet
di kaki," kata dia.
"Untuk menjaga kondisi fisik, saya disiplin makan, minum air putih dan
suplemen. Juga selalu pemanasan sebelum berangkat untuk menghindari
cedera," kata dia.
Aksi yang dimulai pada Selasa, 19 September 2017 itu ia lakukan
sendirian. Ia berangkat dari rumahnya di Kabupaten Bekasi menuju Tugu
Pahlawan di Surabaya. Dari sana, ia mengambil jalur utara.
Sepanjang perjalanan, relawan jamkeswatch itu mengaku mendapat
berbagai kendala. Mulai dari dihadang polisi hingga dehidrasi. "Saya
juga mengalami kram kaki lebih dari 10 kali, bibir pecah - pecah
hingga keseleo dan sesak nafas," kenang dia.
"Tapi alhamdulillah saya nggak pernah kelaparan sepanjang perjalanan.
Banyak warga yang ngasih saya nasi bungkus,"
Ade mengaku, sudah memprediksi semua insiden itu. Bukan kali ini saja
ia melakukan aksi jalan jauh. Pada 2014, ia pernah melakukan hal
serupa dari Bandung ke Jakarta. Setahun kemudian ia juga jalan kaki
dari Cikarang ke Jakarta.
Namun kali ini, ia memilih jarak yang paling jauh. Karena itu Ade
meminta restu kepada keluarga, ia bahkan meminta istri dan anaknya
ikhlas jika Ade meninggal di perjalanan. "Sampai akhirnya diberi izin
dan keluarga ikhlas walau saya pulang tinggal nama," kata dia.
Ade bercerita, tak mudah mendapat restu dari istri dan anaknya untuk
melakukan aksi tersebut. "Saya butuh waktu 2 bulan untuk yakinkan
istri dan anak. Cara ngebujuknya, saya ajak ngobrol 4 mata, bicara
dari hati ke hati," ujar Ade saat ditemui detik di plaza pemda
Karawang, Jumat (13/10).
Kini, perjalan ke istana tersisa 50 Km. Meski belum tentu bakal diberi
izin masuk istana, Ade yakin bisa bertemu presiden Jokowi. "Karena
saya mewakili rakyat Indonesia," katanya.
Kepada presiden, Ade akan mengutarakan buruknya pelayanan BPJS. Aksi
itu, ia sebut sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena banyak
warga miskin yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan. "Padahal
golongan ini tergolong penerima bantuan iuran (PBI) yang seharusnya
dibantu," kata Ade
Sepanjang perjalanan, ia membagikan selebaran berisi 19 tuntutan
kepada warga. Isinya mengenai berbagai masalah pelayanan JKN & BPJS.
"Tuntutan itu berdasarkan pengalaman yang saya alami dan saya temukan
di berbagai daerah," kata dia. dtc