Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Washington - Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memastikan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting Internasional Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) pada Oktober 2018.
Kesiapan ini pun disosialisasikan di Washington, AS saat penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB pekan ini. Sehari yang lalu, sosialisasi ditujukan kepada pengusaha AS lewat jamuan makan malam. Sekarang giliran media Internasional.
Bali akan menjadi lokasi penyelenggaraan acara. Berbagai infrastruktur pendukung telah disiapkan, seperti pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, pengembangan lahan pelabuhan tanjung benoa, penambahan apron pesawat Bandara Ngurah Rai hingga pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung. Nilainya mencapai Rp 277 miliar.
"Kita bangun infrastruktur agar perjalanan lebih lancar," ungkap Luhut dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bank Dunia, Washington, Kamis (12/10/2017) waktu setempat.
Serangkaian acara juga disiapkan dengan matang. Tidak hanya soal berbagai seminar dengan tema menarik namun juga pagelaran budaya yang patut untuk dinikmati delegasi. Pemerintah juga menyiapkan paket wisata di luar Bali untuk delegasi yang ingin tinggal lebih lama.
Adalah Lombok, Labuan Bajo, Yogyakarta, hingga Toraja dan Danau Toba. Berbagai fasilitas sudah disiapkan dengan baik. Di antaranya pembangunan 200.000 home stay dan pemberdayaan penyedia jasa layanan pariwisata lokal.
"Saya harap bisa menambah satu dua hari di Indonesia, bahkan kalau bisa seminggu," jelasnya.
Terkait dengan kondisi Gunung Agung, Luhut meyakinkan tidak akan menghambat jalannya acara. Memang diakui belum ada yang bisa memprediksi kapan akan berakhir.
"Siapa pun tak ada yang bisa memprediksi, tapi diharapkan segera selesai dan tidak menghambat kegiatan," tegas Luhut.
Perwakilan dari 189 negara dijadwalkan hadir dalam pertemuan tersebut. Mulai dari pemerintah, pengusaha hingga para pakar ternama dunia yang diperkirakan secara total mencapai belasan ribu orang.
"Oktober bukanlah peak season, jadi hotel pasti banyak yang akan tersedia untuk para delegasi," tambah Sri Mulyani.
Manfaat Annual Meeting IMF-WB Bagi Indonesia
Kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dari penjualan paket wisata diperkirakan masuknya devisa US$ 100 juta. Di samping itu masing-masing orang dimungkinkan membawa uang US$ 2.000 dolar, sehingga meningkatkan perputaran ekonomi di Indonesia.
Pada sisi lain, kehadiran pengusaha kelas dunia juga menjadi kesempatan bagi peningkatan investasi. Pengusaha tersebut bisa sekaligus diajak untuk melihat potensi penempatan modal di dalam negeri. "Ini adalah kesempatan untuk menarik investasi lebih besar sebagai upaya mendorong perekonomian," tegas Sri Mulyani.dtc