Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menargetkan dalam 3 tahun capaian energi baru terbarukan (EBT) mencapai 18%. Pemerintah juga tetap fokus untuk mengejar target 23% pada 2025.
"Kami masih berkomitmen, (target) bauran energi 23% pada 2025. Kami yakin dalam tiga tahun mendatang akan mencapai 17%-18%," ujar Jonan dalam keterangan tertulis, Jumat (13/10). Jonan mengatakan itu dalam diskusi bersama Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC), Jumat (13/10).
Jonan mengakui, penetapan terget tersebut bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Tetapi pemerintah tetap fokus untuk mencapai target.
"Saat ini, penyediaan listrik dari EBT lebih dari 12%. Apakah tercapai? Ini bukan hal mudah, tapi kami akan fokus," imbuhnya menanggapi pertanyaan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Clyne.
Lebih lanjut, Jonan mengatakan faktor lain yang harus diperhatikan adalah keterjangkauan harga oleh publik. Menurutnya, faktor ini jauh lebih penting.
"Sudah banyak pembangkit listrik EBT di Indonesia. Untuk itu, negosiasi tarif dilakukan secara ketat untuk mempertahankan harga yang terjangkau," jelas Jonan.
Sebagai gambaran, bauran EBT meningkat rata-rata 0,54% setiap tahun. Pada 2016 capaian bauran EBT 7,7%. Angka ini lebih besar dari 2015 (6,7%), 2014 (6,4%) dan 2013 (5,3%). Sementara, untuk triwulan II tahun 2017 melebihi target. Energi panas bumi dan EBT lainnya mencapai 5,23% (target 4,96%) dan bauran energi dari air mencapai 8,07% (target 6,16%).
Menariknya bisnis EBT di Indonesia, terlihat melalui 60 penandatangan kontrak sepanjang 2017 dengan total kapasitas 7.023 MW yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Setidaknya, akhir tahun nanti akan mencapai 12.000 hingga 14.000 MW," tegasnya.(dtf)