Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Depok. Keberhasilan target penerimaan pajak bergantung pada kepatuhan masyarakat dalam membayar kewajibannya.
Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi menjelaskan dalam mencapai target setidaknya sejumlah faktor yang menentukan berhasilnya penerimaan pajak.
"Pertama masyarakat akan patuh bayar pajak jika mereka percaya dengan Ditjen Pajak dan percaya undang-undang pajak. Kalau mereka tidak percaya akan ada omongan, ngapain saya bayar pajak," ujar dia dalam kuliah umum di FISIP UI, Depok, Sabtu (14/10).
Kemudian, masyarakat juga akan patuh jika mereka percaya kepada pegawai pajak. Jadi tidak ada rasa curiga ketika membayar atau menyetorkan pajak.
"Masyarkat harus percaya. Tapi yang namanya pegawai pajak walaupun ganteng atau cantik memang ada potensi tidak dipercaya sejak lahir. Saya contohnya, waktu lahir bidannya tidak percaya kalau saya terlahir hidup," canda Ken.
Selain itu, orang akan patuh bayar pajak jika penegakan hukum dilakukan. "Contohnya, ah saya tidak mau masukkan SPT, walaupun penghasilan di atas PTKP, nanti aja kalau diperiksa. Ini yang harus diubah," ujarnya.
Ken juga menjelaskan, norma sosial juga menjadi salah satu penentu kepatuhan perpajakan masyarakat. Contohnya, di luar negeri orang akan malu jika tidak bayar pajak.
"Kalau di sini beda ya, temannya bayar pajak malah dibilang malu-maluin," ujar dia.
Selain itu, orang akan taat bayar pajak jika prosesnya mudah. Dia menyebut saat ini Ditjen pajak sudah memiliki fasilitas SPT online untuk memudahkan masyarakat.
Masyarakat saat ini menurut Ken juga menuntut transparansi penggunaan uang dari pajak. "Jadi mereka juga mau tahu uangnya digunakan untuk apa saja, efisien atau tidak ada azas manfaatnya atau tidak. Mereka ingin tahu semuanya," imbuh dia. (dtf)